Setelah beberapa bulan yang lalu pengen dibikin teriak
oleh pengumuman live actionnya ANOHANA. Kemaren saya sedikit lebih tenang untuk
menghadapi konfirmasi live action dari anime favorit saya tahun ini SHIGATSU WA
KIMI NO USO. Yah, saya udah menyangka serial ini suatu saat akan mendapatkan
live actionnya. Ada beberapa factor juga kenapa saya rada yakin kala itu, salah
satunya adalah jepang lagi giat giatnya bikin live action dari manga apalagi
yang bertemakan romance. Apakah ini membuktikan kalau kualitas cerita manga
emang lagi bagus bagusnya? Tapi dari dulu juga jepang suka adaptasi dari manga,
ntah kenapa saya merasa belakangan ini kadarnya jadi cukup meningkat.
Kebanyakan dan adanya saya kecewa dengan live action
dimana acting para aktrisnya tidak sesuai dengan yang saya harapkan, belum lagi
ceritanya juga akan berubah kalau udah jadi live action. Sama sama tau aja
kalau acting nya orang jepang terkesan kaku gitu, makanya jadi ga nyaman nonton
live action dan memilih buat nonton anime aja. Di anime malah acting seiyuu nya
yang bagus, tapi kan kalau seiyuu Cuma acting lewat suara doang sedang aktris
harus menggunakan mimic wajah dan bahasa tubuh juga.
Kembali ke topic live actionnya shigatsu yang awalnya
ditandai dengan kemunculan situs shigatsumovie. Sebagian ada yang beranggapan
kalau anime shigatsu akan di bikin movie nya kayak anohana, ternyata oh
ternyata dibikin live action. Menilik dari salah satu live action romance yang
saya tonton baru baru ini “AO HARU RIDE”, saya merasa ga ada yang perlu
dikecewain dengan acting aktris nya. Apakah ini pertanda baik bahwa aktris
jepang mulai mengalami perbaikan kualitas? Apalagi aktris yang terbilang masih
newbee. Saya merasakan actingnya natural, kayak acting bagusnya orang korsel. Jadi
saya akan berpositif thinking aja kalau acting para pemain nya ga akan kaku. Semoga
semoga semoga. Semoga juga ga hancur nanti penggambaran latar dan permainan
musiknya, moga juga dapat feel yang dalam kayak anime dan manga nya.
Aaaa tapi, tetap aja saya rada khawatir lagi lagi karna
acting. Beberapa live action yang saya tonton yang bertemakan romance ntah
kenapa actingnya kurang mengalir gitu alias kaku. Apalagi kesan pertama saya
melihat “Yamazaki Kento” yang meranin “Arima Kousei” itu di film “Another”
acting nya ga bagus. Yah itu udah lama sih, yamaken yang sekarang udah banyak
banget dapat tawaran beracting apalagi di film live action, wajahnya wara wiri
sana sini di berbagai live action yang diangkat dari cerita manga. Ada yang
udah tayang, baru akan tayang, dan akan segera tayang atau bahkan masih dalam
pengerjaan. Adek saya ampe bilang, “kok dia lagi dia lagi” sama si yamaken ini
karna sering kali namanya muncul di live action bertema romance.
Sedikit kecewa karna yang jadi “Miyazono Kaori” yaitu
karakter favorit saya no 5 ini diperanan oleh artris arogan macam “Hirose Suzu”.
Awal saya lihat dia waktu saya membaca artikel “Chihayafuru” live action dimana
dia yang akan jadi “Chihaya” nya. Kesan pertama saya, kok rambutnya pendek? Chihaya
rambutnya panjang. Lalu saya berpikir, dia itu cantik, pas banget dengan
penggambaran chihaya yang juga cantik bak model. Masalah rambut mah gampang, teknologi
bisa buat manjangin rambut,kan. Tapi beberapa saat kemudian saya mendapati
artikel yang menceritakan bahwa seoarang hirose suzu adalah artis yang dibenci
netizen karna sifat arogannya (haduh saya jadi bergosip). Sombongnya karna suka
merendahkan orang lain. Dan sekarang dia kan ngambil peran menjadi kaori, oh
my. Rasanya kurang rela. Chihaya dan kaori adalah character favorit saya. Kalau
actingnya bisa natural dan ga kaku, saya mungkin akan menghilangkan kekecewaan
saya yang diakibatkan oleh hirose yang menjadi kaori.
Adapun yang jadi watari memiliki wajah yang lebih ganteng
dari kousei, haha. Atarimaidarou, di manga dan anime juga penggambaran watari
dibikin lebih menarik dari kousei sendiri. Lagi yang jadi tsubaki juga
kecantikannya sediit dibawah kaori. Hehe…
ada beberapa hal yang saya ingin sutradara ga mengubah dan memasukkan beberapa scene dalam film ini, seperti (klik untuk menuju ke artikel)
Settingnya nanti diubah menjadi SMA kelas 2, SMP mah kurang cocok
sama pemerannya yang juga udah ga abg lagi. Yah, mari menunggu 2016
untuk melihat nih live action layak ditonton atau ga. Setidaknya saya yakin ini
ga akan segagal haganai, hahhaha.
Karna akting tokoh anime tak semudah di kenyataan -_-
BalasHapusKarna kalo romance lebih gampang buat live actionnya. Tau aja kan yg berbau action perlu modal.
Dan ending nya heroine nya is dead -_- wtf
tapi seriusan loh gan, actingnya orang jepang rada kaku, bukan masalah kesulitan buat mengadaptasi adengan di manga ke film live action. tonton aja film film jepang yang rada agak lamaan dikit. itulah mengapa saya kurang suka nonton drama atau film jepang dan milih nonton anime dan baca manga.
BalasHapusMaaf sebelumnya agan bilang Ishii Anna yang meranini Tusbaki nggak cantik, gitu?
BalasHapusg juga ah. tapi suzu hirose > anna ishi. itu aja maksudnya.
HapusYap, emang aktingnya orang Jepang itu terasa agak gimana-gimana gitu... rasanya kayak agak memang kaku (BTW, saya menilai dari live action)...
BalasHapusDan soal live action Another, waduh emang di situ rasanya agak aneh memang, rasanya saya kehilangan feel saat saya nonton anime Another...
Dan juga soal alat musiknya itu, yah.. mau gimana lagi hanya lima bulan waktu latihannya, mau gimana lagi.. (lagian Kousei dan Kaori main piano dan biola dari kecil, jadi nggak heran nggak memuaskan..)
Acting artis Jepang sekarang udah mendingan plus mereka udah pandai memainkan angle angle kamera (pengkameraan) hingga acting canggung lebih terliha natural (hasil pengamatan saya, hehe). Sebenarnya g perlu belajar biola atau piano juga sih, tapi bagusnya belajar buat pura pura main alat musik, biar pas perform powernya dapat. Tapi saya masih kecewa dg trailernya nih film, saya merasa banyak sekali perombakan sana sini yg bikin saya jadi g betah
Hapus