Sabtu, 31 Oktober 2015

[ANIME] Feel vs feel, A-1 Picture vs PA work


Pernah nonton anohana? Hafal judul aslinya? Yang panjang buangets itu lo. Kalau ga salah “Ano hi mita hana no namae wo bokutachi ha mada shiranai” artinya “Bunga yang kita lihat itu masih belum tau apa namanya” ribet banget artinya, kalau arti judul pendeknya jadi, “bunga itu” dari “anohana”,hehe. Tapi jangan terkecoh judul ya, toh animenya sendiri jarang membahas bunga lo, bunga disini lebih ke kiasan buat seseorang didalam anime ini. Tapi begitulah, setiap anime dengan judul yang panjang akan memiliki judul pendeknya, misalnya “yahari ore no sheishun LOVECOME ha machigatteiru” kalau diartiin “ternyata, masa muda komedi romantic gua emang salah seperti yang gua kira”, apa pendekmnya “oregairu” yang artinya “gua ada”. Cotto matte, ntah kenapa saya menjadi memiliki pencerahan dengan judul oregairu ini, apa itu maksudnya sang hero di anime itu ingin diakui kalau dia ada? Secara dia bagai tak tampak dilingkungan social nya.

Karna udah mulai melenceng, mari bahas lagi anohana, yang udah nonton nih anime tapi ga bisa dibikin nangis berarti kamu belum berhasil dibawa larut sama nih anime atau kamu nontonnya ga serius dan ga focus, wajar sih, kalau nontnnya setengah hati pasti ga bakal dapat feel nya. Tapi segimanapun banyaknya air mata saya yang tumpah menontonnya kala itu, tetap aja membuat anohana bukanlah anime yang sering saya ulang lagi nontonnya ketika tamat. Saat saya mulai mengulang menonton ini, perasaan lain muncul, “kok nih animje lebay banget sih?”. Pada intinya saya menikmati ini hanya dai segi ceritanya saja, mungkin ost juga karna ost buat opening dan ending cukup bikin saya tertegun mendengarnya, nuansanya tenang (buat opening) dan sedih (buat ending), ga ada nuansa yang ceria.
Anohana adalah sebuah original story (bukan berlandas dari manga, LN atau novel) yang animenya dibuat oleh studio A-1 Picture. Banyak yang sepakat anohana adalah jajaran atas anime anime dengan cerita tearjeaker terbagus dan tersedih. Walau sebenarnya anime tearjeaker pertama saya bukan ini, tapi sebuah anime yang mungkin Cuma dikit orang yang tau judulnya “Tokyo magnitude 8.0” pernah dengar atau malah pernah nonton?
Walaupun saya bukan fans nya anime anime buatan A-1 picture ini (saya fans nya Kyo-ani atau kyouto animation) tapi anime anime tearjeaker nya sukses mengundang tangis. Setelah 3 tahun ngerilis anohana, A-1 bikin “Shigatsu wa Kimi no Uso” yang artinya “kebohonganmu dibulan april” kalau disingkat judulnya jadi “kimi uso” yang artinya “kamu bohong” (emang sih, heroine nya banyak boong, tapi boong biar orang ga kasihan sama dia). Beda dari anohana yang merupakan original story, kimi uso adalah adaptasi dari manga Arakawa Naoshi yang berjudul sama. Jadwal tamat manganya agak dekat dengan jarak tamat anime nya. Banyak yang minta ending di anime jangan disamain dengan ending di manga, tapi kenyataannya A-1 tetap mempertahankan cerita asli, apresiasi saya buat studio ini.

Hal yang menarik dari kimi uso ini adalah unsur music klasik nya,tentu saja masalah love nya juga menarik. Saat saya pertama kali nnton, nuansa nya udah fress banget, bertaburan warna pink (karna musim semi kali ya). Dari segi art saya udah termanjakan, sound? Music? Puas banget. Kimi uso hampir tanpa celah. Setelah tamat sering saya putar ulang karna banyak momen momen yang ngangenin. Saya ga hanya punya ost, tapi juga koleksi BGM nya, suka saya dengerin karna emang bagus. Masih kurang rasanya sebatas itu saya juga nyari mp3 dari music music klasik yang mereka tampilin. Hah, udah jatuh cinta banget sama anime ini, ampe manga nya dapat lisensi Indonesia yang diterbitkan M&C dg harga 25.000 (lebih mahal 5000 dari komik standar padahal ukurannya ga lebih gede dari komik biasa. Mungkin beli lisensi nya mahal banget karna emang nih series cukup terkenal di jepang, btw, saya paling anti yang namanya ngeluarin duit buat beli manga kalau saya bisa baca di i.net, terkhusus buat kimi uso saya bela belain deh). Btw, didaerah saya, kalau telat dikit beli nih manga di gramedia maka ga bakal dapatin stok tambahan, cari didaerah lain atau ga pesan online. Walau agak mahalan dibandingkan dengan manga lain yang juga yang udah ada animenya, kimi uso jauh lebih laris. Saat saya lihat manga dari anime lain masih sisa lebih dari 5 cetakan pervolume, shigatsunya malah kosong.
Berapakalipun saya nonton atau baca ulang nih manga di bagian akhir tetap sedih, ga ada kesan lebay nya kayak nonnton anohana, yang ada hanya perasaan “so sweet” lebih tepatnya “BITTERSWEET”. Maka saya nobatkan kimi uso sebagai anime terindah yang pernah saya tonton.
Kedua anime ini ada live actionnya, anohana udah tayang live actionnya tapi kimi uso masih bakalan tayang tahun depan, cast nya udah di tentuin, saya harap kedua live actionnya ga gagal, setidaknya saya ingin nuansa yang berbeda keluar di live action. Dari sekarang saya udah yakin ke dua live action itu ga akan bisa menyentuh saya seperti kedua animenya, bukannya mengapa, tapi live action jarang yang bisa mencapai hati saya,hehe.
Itulah dua anime feel yang disuguhkan A-1 Picture. Ada satu studio lagi yang saya singgung, itu PA Work. Saya juga bukanlah fans nya PA Work, tapi beberapa judul membuat saya tertarik karna menjadi perbincangan netizen dengan kualitas cerita yang bagus.

Saya mulai dari anime yang rilis tahun 2010 (kalau ga salah), judulnya “Angle Beats”, judulnya in English dan pendek. Kata netizen ini cerita nya bikin nangis, tapi saya ga nangis. Alasannya, saya ga focus sama nih cerita, tema supranaturalnya membuat saya menyipitan mata saat menontonnya bahkan terkesan meremehkan, karna emang g terlalu suka supranatural. Tapi dibalik itu semua, ini memang cerita yang bagus andai saja saya focus menontonnya dari awal. Tapi yah itu, supranaturalnya tadi g bisa sepenuhnya saya terima, walau ga banyak action, ada romance juga + ada music juga (disini yang saya maksudkan adalah Girl demo, band yang dibentuk di anime ini), selain dimanjakan dengan gambar yang bagus (tapi ga membuat saya terpesona, biasa malah) juga disuguhkan lgu lagu girl demo yang keren. Kenapa saya nonton angle beats? Ternyata karna girl demo,hehe. Bagi yang lain ini cerita yang wajib ditonton, saya juga akan merekomendasikan anime ini kalau mau cari anime tearjeaker walau saya sendiri sebenarnya ga menikmati.

Anime yang baru saya tamatkan nontonnya beberapa minggu yang lalu, saudaranya angle beats karna dilahirkan dari studio yang sama “Charlotte” dengan judul bahasa inggris (lagi) dan pendek (lagi).
Charlotte ternyata bukan nama tokoh di anime ini, melainkan nama komet yang menyebabkan remaja remaja terpilih memiliki kemampuan supranatural. Lagi lagi, SUPRANATURAL. Sebenarnya saya lebih suka slice of life biasa tanpa ada unsur magic atau supranaturalnya. Tapi apa yang membuat charlotte menarik bagi saya adalah kemampuan supranaturalnya itu kayak kemampuan esper (esper masuk scific, saya suka scific ketimbang magic). Nuansa anime ini senada dengan angel beats, beda paling Cuma angle beats itu para remaja yang udah mati sedangkan di charlotte masih hidup. kalau di AB ada band, di Charlotte ada idol. Tapi lagunya girl demo lebih bagus dari yusarin sih. Love nya juga sama sama  muncul belakangan. Ntah kalau menurut yang lain, tapi bagi saya, charlotte lebih bisa saya nikmati daripada AB. Dan charlotte ini bukan termasuk anime tearjeaker menurut saya, tapi masih dalam lingkup feel. Emang ga ada yang bisa ditangisi di anime ini, biasa aja, tapi jika udah nonton satu atau dua episode siap siap buat terbius melihat lanjutannya hingga tamat, haha.
Nah, itulah 4 anime feel dari 2 studio berbeda. Udah nampakkan kesamaan kesamaan dari anime yang dibikin dari satu rumah produksi (khusus anime feel). Kalau A-1 suka nya judul nya panjang panjang dan berbahasa jepang, sedangkan PA condong ke judul yang pendek dan berbahasa inggris.
Tapi menurut saya A-1 lebih ahli dalam masalah pembuatan anime feel ini. Karna kedua animenya bikin saya yang kata ibu saya ga bisa tersentuh perasaannya ini bisa nangis. Bukan berarti animenya PA ga menyentuh, hanya saja emang begitulah adanya, perasaan saya hanya sampai batas kasihan, belum terlarut dalam kesedihan para tokoh tokohnya.

Ps : Setelah dibikin ketiduran bentar ternyata saya sadar suatu hal, tidur dengan mendengarkan BGM nya kimi uso ga baik buat kualitas tidur, perasaan saya jadi mendung dan dibikin nagis di dalam mimpi juga. BGM nya rata rata lantunan piano sendu sih, makanya…. Dan adzan zhuhur pun berkumandang.

Kalau bertanya Tanya kenapa saya ambil sampel anime feel dari 2 studio itu karna kalau ambilnya “clannad” dari studio kyoani, ga ada temannya sebagai penyandingnya. Padahal clannad ga bisa diragukan lagi dengan kualitas feel nya apalagi season 2 nya (tapi saya belum nonton karna kepanjangan, padahal anime ini udah lama di hardisk).

Jumat, 30 Oktober 2015

[IMAN] kuat di depan manusia, kecil sebagai hamba

mungkin postingan kali ini saya ga bahas anime dan manga seperti yang biasa saya posting, hehe.
sering saya mikir, ALLAH SWT apa ga capek dan bosan dengerin setiap keluhan dan doa kita. jikalau kita bawa pengeluhan dan permintaan ini ke manusia, jika kita sering berkeluh kesah di depan orang dan sering minta minta (materil atau moril) sama ortu atau sama kenalan pasti mereka akan bosan dan ga tertutup kemungkinan kita diomelin sampai dimarahin. tapi bagaimana dengan ALLAH SWT? adakah merasa seperti itu? makanya dulu saya jadi jarang berdoa dan curhat sama ALLAH lantaran saya mikir TUHAN cape dengan permasalahan yang saya adukan. Tapi apakah saya akan selalu berpikiran seperti itu? belakangan saya dapat jawabannya. ALLAH menyukai hambanNYA yang mengeluh dan meminta padaNYA dengan jalan megingatNYA. karna hamba akan lebih mengingatNYA dikala mereka sedang galau. tentu saja saya ga mau dicap orang yang galau dulu baru ingat ALLAH. makanya saya berusaha mengingat ALLAH di setiap keadaan baik itu senang atau pun galau. hal yang bagi saya kurang dari diri saya hanyalah tidak bisa mengepresikan kebersyukuran saya dengan tindakan, dalam hal ini adalah amalan. yang saya lakukan hanya bersyukur di dalam hati, tentu aja itu kurang. perlu pembuktian jikalau ita bersyukur dengan apa yang sudah dilimpahkan ke pada kita yaitu dengan jalan perbuatan dan amalan yang baik. moga kedepan saya akan bisa mengepresikan kebersyukuran saya dengan lebih baik lagi. Aamiin.
tambahan, hendaknya manusia menjadi kuat saat berhadapan dengan manusia lain, dan lemah tak berdayalah saat berhadapan dengan ALLAH SWT, karna kita amat kecil dimataNYA.
mari perbanyak curhat dengan ALLAH di setiap doa doa kita.

Rabu, 21 Oktober 2015

[ANIME] hal acak seputar noragami aragoto

Belakangan saya jadi sibuk ngurusin proposal penelitian, maklum udah semester 9, hiks. Temen temen udah pada di wisuda, saya masih berkutat dengan dsen pembimbing. Belum lagi kemaren pusing karna opsi yang diberkan pembimbing sama aja dengan merombak ulang proposal penelitian saya, pusing ga tuh. Akhirnya saya berusaha menghibur diri dengan tertawa sepuasnya tadi malam. Tapi paginya saya mendapati diri saya kembali bad mood. Walau udah tau langkah apa yang selanjutnya akan saya tempuh tapi passion buat menjalaninya masih rendah. Moga TUHAN memudahkan langkah saya, Aamiin.

Sesi curhat berakhir, apa anime yang kamu tonton buat musim gugur 2015 ini? Saya Cuma tertarik dengan noragami aragoto. Mungkin karna saya udah nonton yang season 1 jadi merasa ga lengkap kalau ga nonton season 2 juga. Udah jalan 3 episode, bakalan focus sama masalahnya bishamon dan yato, kenapa sih bishamon benci yato? Bakalan terjawab di season ini. Emang deh, bishamon g bisa dipengkuri adalah salah satu chara yang popularitasnya tinggi walau hanya supporting chara. Di opening noragami aragoto ga hanya Nampak bishamon, salah satu dewa dari 7 dewa terkenal lainnya juga muncul, itu loh,cowok yang pake setelan mantel berambut hitam pendek yang asyik bertarung dengan yato pake tangan kosong doang. Dia “ebisu” dewa perniagaan, ga usah ditanya, kebalikan dari yato yang pengangguran dan miskin serta jadi benalu bagi kofuku dan daikoku, dia dewa kaya raya tajir. Haha.. kalau boleh nebak, kayaknya arc ebisu ga bakal terkuak banyak kecuali nih anime mau dibikin 2 cour alias 24 episode.
Sebenarnya waktu season satu berakhir, saya iseng buat baca manga nya. tapi saya tidak mendapati ketertarikan disana. Terus saya mempertanyakan kenapa saya suka noragami ini, ternyata saya suka romance nya, bukan alur ceritanya, haha. Kalau ngomongin romance pasti mata tertuju pada 2 chara utamanya, yato si dewa yang terlupakan, dan hiyori si manusia setengah ayakashi. Sebenarnya bishamon pun punya romance nya sendiri sama pelayan setianya, kazuma. Karna ini manga action dan shonen pula, romance nya tentu ga begitu kentara. Mereka hanya membuat hubungan tanpa status percintaan yang jelas. Tapi jelas Nampak mereka itu saling menjaga dan saling melengkapi gitu, itu disebut apalagi kalau bukan “love”. Yah adakalanya hubungan tanpa status begitu jadi enak buat dinikmatin, kecuali kalau udah muncul harem, go to the hell aja deh. Lawak liat hiyori yang suka digangguin (dijahilin) yato, tapi hati luluh saat sifat malaikat nya si hiyori keluar. Karna kejahilannya si yato ini, bukannya hiyori nangkap sinyal cinta, malah image yato jadi jelek dimatanya, kayak “stalker iseng pengganggu”.
Arc bishamon kali ini membuat saya jadi mengerti apa yang saya baca di manga setahun yang lalu. Semua nya jadi jelas karna sebelumnya ceritanya jadi ngambang mungkin karna saya bacanya setengah hati.
Yang menarik perhatian saya di noragami aragoto itu ost nya keren, bahkan lebih keren dari season 1. Biasanya kalau anime ada season 2 nya, kebanyakan yang bagus itu ost di season 1 nya, ya ga? Dan selalu aja opening dibikin seru dengan pertarungan dan cuplikan supporting chara apalagi dibagian cuplikan dewa dewa yang lain beserta shinki mereka. Dan jangan lupakan kalau “bapak”nya yato juga nongol di opening, yang papasan sama hiyori itu, fujisaki sempai. Hal yang menarik lainnya, tim anime nya suka kali kayaknya menampilkan hiyori dengan seragam SMA nya sedangkan si hiyorinya masih SMP di alur ceritanya. Emang sih di 2 OVA nya si hiyori di gambarin udah masuk SMA, tapi di arc bishamon dia masih SMP. Tapi jujur saya lebih suka seragam SMA nya dari pada SMP,hehe. Itu cuplikan opening, endingnya? Kalau di ending season 1 hiyorinya yang lari lari, sekarang di season 2 gantian yato yang lari,hehe. Jika ending season 1 ambil sudut pandang hiyori, season dua nya ambil sudut pandang yato. Dan kembali hiyori dipakein seragam SMA, g nanggung nanggung seragamnya seragam musim panas pula. Ntah kenapa saya jadi diberi harapan palsu kalau noragami aragoto bakal dicover manga nya ampe yato dan hiyori berada di musim panas, tebak aja itu udah ampe arc mana di manga. Dan itu udah lewat fase dimana bapaknya si yato “ehem ehem, maaf spoiler dikit, kalau ga mau baca ini bagus skip dan abaikan tulisan warna merah”, ngerebut first kiss nya si hiyori.

Tapi sekali lagi saya katakan, hiyori dengan seragam SMA jauh lebih kawaii daripada seragam SMP nya,haha. Btw hiyori ini selalu aja jadi sasaran musuh buat mancing amarah nya yato, dan selalu aja ikut andil di berbagai arc walau perannya kecil. Jadi pengen tau ending macam apa yang didapat yato dan hiyori. Apa hiyorinya bakal jadi shinki nya yato, tentu aja yato harus bunuh hiyori dulu kalau pngennya kayak gitu, atau yatonya yang jadi manusia, terus yukine gimana?. Atau malah si hiyori lupa siapa itu yato dan hidup tenang selagi yato slalu mengawasinya dari ke jauhan. Ntah kenapa opsi ketiga peluanganya lebih gede.

Rabu, 14 Oktober 2015

[ANIME] charlotte, satu lagi anime yang berunsur time traveller

jujur saya tertarik banget dengan tema penjelajah waktu. tapi saya ga nyangka bakal menemukan ini di anime charlotte. kirain charlotte adalah anime yang ga menarik, ternyata nonton episode pertamanya bikin nagih buat lanjutin ampe tamat. padahal ceritanya ga terlalu ngena juga di saya.

berkisah tentang segerombolan anak SMA yang memiliki kemampuan spesial, dengan kemampuan itu mereka mencari remaja remaja lain yang memiliki kemampuan spesial seperti  mereka untuk dilindungi dibawah naungan sebuah SMA, karna jika mereka tertangkap para peneliti, mereka akan dijadikan bahan percobaan untuk penelitian. cerita berpusat pada otonashi yu, dia menggunakan kemampuan pengambil alihan tubuh orang lain selama 5 detik untuk keuntungan pribadinya. nanti ditengah cerita dikasih romance walau ga banyak, tapi cukuplah, daripada mono ga ada romance. kocak juga. mau ga mau saya jadi dibikin kepikiran angel beats kalau nonton ini. tapi saya lebih suka charlotte ini.
karna di judul saya udah tebar spoiler cerita, yah emang benar adanya nanti bakalan ada unsur menjelajah waktunya, tapi ga se greget okabe di steins;gate atau homura di madomagi yang ceritanya bikin "zetzubou" / "putus asa" yang nonton. walau ga sebanding, tapi ini cerita ringan yang bagus untuk diikuti kalau kamu ga doyan cerita yang berat dan bayak mikir.

Jumat, 09 Oktober 2015

[MANGA] klise manga shoujou

Ada yang merasa kalau manga shoujo itu klise banget? Monoton? Emang sih, dua hal itu ga lepas dari manga shoujo, segimanapun mangakanya mengolah cerita, pasti unsur unsur tertentu ga akan lepas, mungkin itu kali ya yang dibilang ciri khas. Japi, apa aja klise klise nya manga shoujo.
Dari segi cerita :
1.       Endingnya udah ketebak nanti heroine kita akan milih hero yang mana
2.       Kebanyakan cinta segitiga
3.       2 hero kita memiliki prilaku yang saling bertolak belakang
4.       Setting kebanyakan di sekolah menengah
5.       Momen puncak di kelas 11 SMA
6.       Setiap musim punya momen momen tersendiri, musim semi dan panas lebih banyak ke ekspos
7.       Osananajimi punya kans lebih besar untuk mendapatkan heroine
8.       Heroine akhrnya di cinta oleh incaran pertamanya setelah heroine pacaran dengan hero lain
9.       Masa buat menyadari perasaan masing masing itu lamaaaaaaa banget, padahal pembaca udah tau mereka saling suka
10.   Gadis biasa menyukai pengeran sekolah
11.   Hero nya pasti keren keren
12.   Ntah kenapa hero yang keren itu menyukai perempuan yang biasa aja
13.   Kokuhaku dibikin jadi adegan yang susaaaaaaaah banget tereliasasi ampe di tunda puluhan kali
14.   Ntah kenapa heroine jadi pihak yang kokuhaku duluan
15.   Happy ending
16.   Nanti hero kita yang dicampakkan heroine kita akan dikasih pasangan lain sehingga semuanya happy end,haha
17.   Selain heroin dan hero kita, nanti diselingi dengan cerita asmara dari teman temannya sang heroine.
18.   Segimanapun biasanya heroine kita, tetap aja bakal jadi cantik saat udah di dress up.
19.   Cerita dimulai dari musim semi
20.   Saingan cinta sang heroine ataupun sang hero. nantinya heroine kita juga ditaksir cowok lain selain masalah cewek lain yang suka sama hero.
21.   Tahun ajaran baru, liatin papan pengumuman, nanti bakal sekelas sama si dia (musim semi)
22.   Bunkasai di musim panas
23.   Libur musim panas
24.   Liat festifal kembang api
25.   Ngerayain natal, padahal ga Kristen
26.   Ke kuil saat tahun baru
27.   Moment tahun baru
28.   Valentine day
29.   Jalan jalan sekolah
30.   Belajar bareng buat ujian
31.   Banyak adegan kebetuln yng membuat heroin dan hero jadi ketemuan mulu
32.   Si hero suka mojokin heroine
33.   Nanti heroin nya jadian sama hero yang rambutnya bertolak belakang pewarnaanni rambutnya. Missal, kalau dimanga rambut heroinnya putih, maka nanti dia jadian sama cowok yang rambutnya gelap, gitu sebaliknya
34.   Kalau si cowoknya playboy terus suka sama heroine, nanti si cowok itu bakal berhenti jadi playboy
35.   Jangan lupa momen kissingnya akan bertambah banyak seiring bertambah dekatnya si heroine dan si hero

36.    masih banyak lagi, kapan kapan disambung

Selasa, 06 Oktober 2015

[MANGA] sama sama slice of life romance, tapi.......

Ngomongin soal shoujo manga, ga bakal lepas dari 2 unsur mendasar, yang pertama itu slice of lice yang kedua adalah “cinta”. Ada perbedaan rasa kalau baca slice of life romance nya shoujo dengan slice of life romance nya shonen atau seinen. Yang paling saya tangkap itu, osananajimi di shoujo lebih bahagia ketimbang osananajimi di manga shonen atau seinen. Kenapa? Ga lain dan ga bukan karna di shoujo banyak kasus yang membuat osananjimi atau dalam bahasa kitanya “childhood friend” mendapatkan happy ending dengan sang heroine nya. Beda nasib dengan manga sheinen dan shonen dimana osananajimi ini dapat bagian galau dan sad ending diakhir cerita lantaran hero nya memilih heroine yang baru hadir dalam kehidupannya. Mirisnya, kadang osananajimi di manga shonen atau seinen hanya sebagai tambahan atau pelengkap dari heroine heroine yang udah ada.
Itu mungkin udah jadi ciri khas kali ya. Atau emang tumbuhnya cinta dihati seorang perempuan itu karna udah sering ketemu dan terbiasa dengan kedekatan nya dengan sang osananajimi yang kedekatan seperti itu sendiri ga dimiliki oleh orang lain. Atau laki laki itu emang suka jatuh cinta dengan perempuan pendatang baru karna merasa osananajimi nya itu udah kayak saudara aja baginya.
Itu baru bahasannya osananajimi, ada lagi rasa yang berbeda. Manga shoujo sering banget ngasih pola cinta segitiga, dibikin reverse harem pun yang jadi kandidat kuat pun nantinya Cuma 2 hero. Gimana kalau shonen dan seinen? Paling suka bikin harem sana sini. Ampe haremannya udah bejibun dan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu, kadang ampe eneg lihatnya. Tentu aja ada kandidat kuatnya juga, tapi cara hero nya menggilir heroine yang bejibun itu udah masuk taraf ga masuk akal. Jikalau reverse harem (shoujo) kita tau siapa aja kandidat kuat pemenang happy ending, nah kalau di harem (shonen) kita dibikin pusing tuh hero mau berendingkan dengan siapa, ga jarang malah berending harem atau ga milih siapa siapa.
Apalagi? Oya, kalau baca manga shoujo adegan terpojok gitu nuansanya doki doki, nah kalau di shonen nuansa nya echi,haha. Perempuan emang lebih mentingin cinta dan romantisme dari pada nafsu. Dari manga aja udah Nampak perbedaan pola pikir laki laki dan perempuan,hehe. Banyak adegan di shoujo manga yang klise abis, tapi ntah kenapa selalu ga bosan buat ditunggu. Mungkin itu juga yang dirasakan pembaca manga shonen dan seinen saat membaca klise klise ga masuk akal yang tercipta dari adegan terpojok sang hero dengan heroine tertentu.
Pola cerita di shoujo saya akui emang monoton ga se variasi di shonen dan seinen yang banyak banyak ide kreatifnya. Jadi pola pola yang sama itu bisa jadi membuat pembaca lelah dan mencari cerita yang lebih fresh. Ga jarang pembaca shoujo jadi baca shonen dan seinen juga buat mencari sesuatu yang baru (kayak saya). Saking banyaknya ide di manga shonen itu jatuhnay udah kayak ga akan mungkin terjadi didunia nyata, padahal genrenya udah slice of life dan romance. Walau pola manga shoujo terkesan monoton gitu, tapi ada aja yang membuat pembaca untuk kembali menekuni manga shoujo lagi, mungkin sensasi untuk merasakan perasakan berdebar debar saat membaca manga shoujo itu ga bisa ditemukan saat membaca manga shonen.
Belakangan saya lihat, heroine di shoujo manga kekeh banget dengan pilihan pertamanya. Jika dia pada awal ceria sudah menyukai satu target, maka target itu akan terus dicintainya sampai akhrnya sang target membalas cintanya, biasanya setelah sang target sadar akan perasaannya terhadap heroine, si heroine lagi menjalani hubungan special dengan hero lain. Gimana kalau shonen? Galau mah, jangan kan pengen milih, dia sadar kalau banyak cewek yang suka dia aja dia ga ngeh, padahal udah dikasih sinyal bejibun, tapi tetap aja bodoh. Atau mungkin karna ingin berlama lama jadi playboy atau malah keasyikan didampingi banyak harem.

Saya merasa heroine manga shoujo kepintarannya setingkat diatas hero manga shonen dalam urusan cinta. Serius, hero manga shonen itu walaupun pintar strategi atau akademik atau pintar lainnya, tetap aja mereka bodoh dalam hal cinta, ga peka. 

Senin, 05 Oktober 2015

[SPOILER] setelah nonton movie AO HARU RIDE dan STROBE EDGE live action

Karna udah nonton strobe edge live acton dan ao haru ride live action jadinya pengen cuap cuap review nih film. Strobe edge dan ao haru ride sama sama manga yang dikarang oleh sakisaka io dan dibikinin ive action diwaktu yang hampir bersamaan (berdekatan gitu jadwal rilisnya). Jika SE ada 30an chapter dalam 10 tankobon manga, maka AHR ada sekitar 40an chapter (agak panjangan dikit). Mana yang lebih bagus ceritanya itu kembali lagi ke pembaca, yang jelas tiap ceritanya pasti ada kelebihan dan kekurangannya masing masing.

Kalau dari segi cerita mana yang duluan di bikin sakisaka sensei maka adalah Strobe edge yang dimulai 2007 silam dan 2011 chapter awal Ao haru ride dirilis. Tapi movie mana yang duluan dibikin itu adalah Ao haru ride. Baiklah kita mulai dengan AHR aja karna saya udah baca manga, nonton anime dan nonton movie nya lebih dulu sebelum strobe edge.
Saat saya lihat cast buat ao haru ride memang saya ga familiar secara saya penonton anime, bukan drama atau film jepang. Tapi tentunya ada kesan pertama : pemainnya kok tuaan gini terkhusus yang meranin Mabuchi Kou. Berikut cast live action dan juga seiyuu dari anime AHR
dari atas ke bawah futaba, kou, touma

-          Yoshioka Futaba          : Honda Tsubasa               : Uchida Maaya (takanashi rikka : chuunibyou)
-          Mabuchi Kou                 : Higashide Masahiro      : Kaji Yuki (eren : shingeki no kyoujin)
-          Kikuchi Touma              : Chiba Yudai                   : Matsuoka Yoshitsugu (kirito : SAO)
-          Murao Shuko                 : Yua Shinkawa                : Komatsu Mikako (Tsugumi seisiro : nisekoi)
-          Kominato Aya               : Ryo Yoshizawa              : KEEN (kanbara Akihito : kyoukai no Kanata)
-          Makita Yuri                     : Izumi Fujimoto             : Kayano Ai (honma meiko : anohana)
-          Narumi Yui                     : Takahara Mitsuki           : -
-          Tanaka Yoichi                 : Koyanagi Yu                  : Hirakawa Daisuke
Kecuali hirakawa-san seiyuu yang lain udah kepalang tenar dan familiar, untuk anime romance yang ceritanya Cuma 25% ini seiyuu nya udah megah begini.
Futaba lebih tepat digambaran sebagai cewek SMA yang ga memperhatikan penampilan daripada dibilang tomboy, dia juga ceria. Sikap berantakannya sengaja dibuatnya agar dia bisa memiiki teman di masa SMA nya. Karna waktu SMP parasnya yang cantik dan sikapnya yang feminism membuatnya dijauhin cewek cewek disekolahnya, maka dia memutuskan untuk merubah imange feminimnya, terbukti dia berhasil berteman tapi itu membuatnya menjadi bukan dirinya sendiri.
Kou digambarkan sebagai cowok melankolis yang lumayan keren dan cerdas (ga ada scene yang menampakkan kalau kou adalah cowok yang dielu elukan cewek2 di sekolahnya), perawakan teduh, sepertinya bersikap tenang tetapi saya tertipu karna kou juga tipe ceria (baca manganya dibagian akhir cerita). Apa yang saya tangkap dari kou bahwa dia cowo yang cengeng (kayak arima kousei).
Touma adalah anak band, megang bass dan back vocal. Touma adalah cowok yang ceria juga, daripada dibilang keren, touma lebih ke arah cowok yang manis, bukan parasnya tapi gimana dia memperlakukan futaba.
Narumi cewek yang cengeng, mirip kou, tapi lebih parah lagi. Dia malah melibatkan kou dalam suasana suramnya dan seakan ga mau melepaskan kou dari penderitaan yang dirasakannya. Dia orangnya lumayan licik, memanfaatkan suasana hatinya untuk membuat kou memperhatikannya.
Yah, 4 karakter itu aja yang saya jelaskan dan saya akan masuk synopsis. Futaba waktu SMP memiliki perasaan kepada seorang cowok bernama kou, mereka sring berinterasi walau beda kelas. Suatu saat di awal liburan musim panas kou memberanikan diri untuk mengajak futaba ke festival kembang api. Tapi kou malah ga datang dan ingkar janji, futaba berpikir kalau dia yang salah karna secara ga sengaja kou mendengar futaba bilang kalau dia ga suka sama cowok (kou kan cowok). Futaba berniat menjelaskan ke kou soal itu tapi kou ga pernah masuk lagi ke sekolah. 3 tahun berlalu dan Futaba menjadi gadis SMA, disaat itu dia bertemu kembali dengan kou. Tapi kou yang dulu sudah berbeda dengan yang sekarang. Walau awalnya futaba bilang udah ga ada rasa lagi sama kou tapi hubungan mereka bersemi lagi seiring berjalan waktu, apalagi setelah naik kelas 2, kou sekelas dengan futaba. Saat kou sibuk bermuram durja mengingat kematian ibunya dan berempati kepada narumi soal keretakan keluarga si narumi, cowok lain hadir dalam kehidupan futaba, dia touma.
Begitulah sinopsisnya. Secara garis besar ini ga klise mulu’ soal cewek biasa jatuh cinta sama pangeran ganteng, tapi sepasang anak muda yang CLBK. Mari lihat pengkarakteran mereka dia anime dan movie.
Futaba digambarkan dengan baik dalam animenya pun dalam movienya. Karakternya terkeluarkan dan terekspos secara pas. Karakter Kou juga bisa diperankan dengan pas sebagai cowok berperawakan tenang yang cengeng (cengeng bukan berarti penangis ya, lebih ke “larut dalam kesedihan”). Hanya saja kedua karakter ini tampak tua di movie nya, secara acting udah mantap. Touma kalau dianime tampilnya dikit banget, padahal seiyuunya udah papan atas gitu, kalau di movie juga minim. Acting touma dan yang memerankan touma udah pas, yang kurang hanya jatah tampilnya aja,hehe. Soal narumi dan sisa pemain lainnya no comment.
Memang bukan pekerjaan yang ringan untuk mempress 40an chapter kedalam movie durasi 2 jam. Cerita di movie nya jadi padat dan moment moment indah banyak kepotong dan tentunya supporting character jadi terkesampingkan. Terutama moment touma dan futaba. Touma serius cowok yang sweet banget. Gimana dia kokuhaku ke futaba dan moment kebersamaan mereka saat mulai pacaran sukses dipangkas oleh pihak produksi. Saya masih merasa futaba dan touma itu cocok banget secara mereka sama sama periang (periang disini bukan gokil,ya). Adegan dimana kou ingin merebut futaba dari touma juga ga kalah bagusnya. Kou ga mau menyerah walau futaba berulang kali mempertegas hubungannya dengan touma ke kou. Jadinya dimovie kou sukses jadi karakter cengeng aja, ga dilihatin bagaimana dia cukup jantan untuk menyerang futaba agar kembali padanya. Daripada konflik cengeng nya kou saya lebih menikmati konflik batin nya futaba yang mulai goyah kesetiannya terhadap touma karna ulah kou. Sayangnya konflik macam itu ga ada di movie nya. Satu lagi yang ga ditampilkan di movie tapi merupakan adegan yang bagus. Ternyata kou adalah karakter yang romantic dan ceria. Setelah melihat kou yang kayak gitu saya jadi bisa merelakan futaba dengan kou.
Gimana kalau anime? Ga bisa bicara banyak karna adegan yang di press juga ga banyak. Ada 12 episode + 1 ova, hubungan semua character masih ga jelas, bahkan belum setengah dari cerita manga yang diekspos. Tapi setidaknya anime ini udah dapat memperdalam pengkarakteran tokohnya. Ga kayak movie supporting chara nya ga terlalu di ekspos. Pembuatan anime kayaknya Cuma buat menaikkan penjualan tankobon manga nya aja, karna udah jelas ga akan ada season 2.
Menurut saya pribadi, butuh baca manga buat masuk kedalam cerita movie nya biar cerita ini lebih terasa menariknya. Saya merasa hambar menonton ini kalau saja saya ga baca manga. Tapi apresiasi dari saya pada pihak produksi karna :
-          Penggambaran character utama nya bagus walau ada yang tertinggal
-          Acting cast utama nya ga kaku, lebih natural
-          Walau ceritanya dipress besar besaran tetap aja setengah dari movie ini membuat saya berdecak kagum (setengah aja, saat kou masuk ke mode cengengnya, saya mulai boring).
-          Adegan masa lalu masa masa SMP yang so sweet juga ditampilin menarik
-          Nuansa movie nya bagus
futaba dan touma
ada yang cemburu
pernyataan siap untuk merebut pacar orang lain, berani nya kou
ini yang saya maksud dengan kou yang menjadi ceria dan romantis


Masuk ke Strobe Edge, dengan rumah produksi yang sama dengan AHR. Kesan pertama lihat trailernya “lebih bagus dari AHR nih”. Ga ada anime, dari manga langsung ke live action. Tayangnya beberapa bulan setelah AHR tayang di bioskop.

-          Kinoshita Ninako         : Arimura Kasumi
-          Ichinose Ren                 : Fukushi Sota
-          Andou Takumi              : Yamada Yuki
-          Korenaga Mayuka       : Sato Arisa
-          Korenaga Daichi           : Irie Jingi
-          Sugimoto Mao              : Kuroshima Yuina
Cast nya lebih dikit dari AHR tapi ….. ada nilai lebih dalam movie ST ini dibanding AHR. Sebelum itu simak dulu gimana karakter mereka di manga.
Ninako adalah cewek riang yang ceria, tipe cewek biasa kebanyakan. Yang ga biasa dari ninako ketika udah di tolak cowok, dia masih mencari cari kesempatan buat dekat sama cowok itu walaupun hanya jadi teman, itu hanya kepuasan diri sendiri, sedikitpun ga ada niat buat merebut cowok orang lain.
Ren, cowok kalem dan keren dambaan cewek cewek di sekolahnya. Karna udah punya cewek (model pula) ren selalu menolak cewek yang nembak dia. Ren adalah lambang kesetiaan,hehe.  Dia ga banyak omong, perhatian dan baik. Karakter kayak gini sangat banyak di manga shoujo dan ga jarang karakter macam ini berakhir sedih karna heroine memilih karakter yang sifatnya berkebalikan dengannya. Tapi disini udah harga mati kalau ren mendapatkan happy ending.
Andou, awalnya andou adalah playboy, suka godain cewek. Tapi dia memperlihatkan keseriusannya saat menyukai ninako dengan berhenti menjadi playboy. Andou tipe yang riang dan baik.mungkin pantang menyerah juga.
Ninako mencintai ren, tapi ditolak ren karna suddah punya pacar. Walau ditolak, ninako berharap ren mau jadi temannya. Setelah itu datanglah andou yang lambat laun juga menyukai ninako. Tapi selalu ditolak ninako saat andou memintanya untuk pacaran. Cerita lanjutnya yang banyak spoiler lihat postingan saya terdahulu aja tentang manga ini.
Masuk ke movie. Jujur saya lebih menikmati movienya dibanding dengan manganya. Yang kurang dari movie ini adalah karakter ninako ga kelihatan sama dengan di manga. Ninako dimanga adalah gadis ceria, tapi itu ga Nampak di movie, ninako lebih sering kelihatan kalem dan dewasa, mirip ren. Ga masalah sih. Terus lagi lagi supporting chara ga begitu terekspos, udah biasa dalam adaptasi.
Dipost sebelumnya saya udah bilang suka manga ini karna kisah supporting chara nya. Sayangnya kisah itu ga terlalu dilihatin di movie, kayak awal mula pertemuan ren dan mayuka terus bagaimana hubungan mereka berkembang. Atau kisah sahabatnya si ninako, daichi yang akhirnya bahagia dengan sayuri.
Yang bikin kagum itu lebih banyak dari kurangnya :
-          Acting pemeran utama nya udah bagus
-          Pengkameraannya wow, terasa kali bedanya dari movie romance lain, menambah daya tarik menontonnya. Sayangnya saat pencahayaan kurang, muka si tokoh jadi gelap gitu, rada ga nyaman.
-          Sekolahnya bagus,hehe
-          Perubahan image ninako yang terkesan bitch di manga menjadi cewek kalem yang innocence. Jujur saya suka ninako yang di movie, kesannya lebih natural dari ninako di manga. Gimana ya, di movie ga ada adegan dimana ninako ingin selalu dekat dengan ren.
-          Ost nya saya suka
ninako di movie ga sekonyol di manga

tarian gaje ninako bareng daiki
ntah apa yang bikin dia senang di jam olahraga ampe jatuh dari tangga, ninako manga jauh lebih ceroboh,haha


Kesimpulan :

Kalau di manga saya lebih suka renxmayuka. Kalau di movie saya mendukung ninakoxren. Jika di Ao haru ride saya lebih menyukai manga nya, maka di Strobe edge saya lebih suka movie nya, semua itu berkat ninako yang menjadi alim di movie,hehe. Ao haru ride unggul di cerita manganya sedangkan strobe edge menang di scenario movie nya. 

bonus :
saat w series ini dipertemukan

heroine nya sama sama doyan makan, tapi saat kencan rakusnya ninako lebih romantis dari futaba.

mungkin juga pengen baca soal film-ao-haru-ride-strobe-edge-dan-heroine-shikkaku. silakan di check.

Minggu, 04 Oktober 2015

[STORY] cerita pendaki amatiran ke gunung marapi (2891 mdpl)

Sebenarnya ini udah lebih dari sebulan yang lalu saya pengen menceritakan tentang perjalanan saya dan teman teman menuju puncak gunung marapi di sumatera barat. Rasanya ingin menvceritakan pengalaman ini karna ini adalah salah satu penglaman yang ga bisa saya lupain mungkin sampai saya mati. Berawal dari ajakan junior saya di kampus. Mereka satu tingkat dibawah saya, satu fakultas tapi beda jurusan. Mereka baru pulang KKN lalu ngajakin saya buat mendaki sama teman teman se KKN nya. Awalnya saya ragu pegi atau g. habisnya mereka pergi sama gerombolan KKN nya yang seangkatan (ada satu orang di gerombolan pendaki itu yang ga seangkatan tapi tetap aja itu bukan grup yang saya kenal). Bermodal nekat dan kalimat “kalau ga sekarang mau kapan lagi” saya akhirnya membulatkan hati untuk ikut sekalipun berada dalam lingkungan yang asing (rasanya ga asing asing kali karna 3 orang diantra adek adek tu serumah sama saya).
Jujur saya ga begitu bagus persiapan buat mendakinya, tapi apa apa yang diminta penjab mendaki (salah satu mahasiswa yang ternyata  satu tingkat diatas saya) saya siapkan kecuali beberapa item, tapi kayaknya karna kami 11 orang jadinya ga terlalu masalah kalau ga bawa. Alasan saya pengen mendaki sebenarnya simple aja, hanya untuk menantang diri sendiri apakah saya manusia yang kuat atau hanya manusia lemah. 
Tanggal 16 agustus, pagi jam 8 kami udah mulai ngumpul ditempat yang dijanjikan buat nantinya berangkat via travel dari padang ke koto baru, agam. Sebenarnya ditengah perjalanan masih diskusi enaknya naik gunung apa, marapi atau singgalang? Karna daerahnya sama, Cuma nanti pas ditikungan akhirnya yang beda jalur makanya masih bingung pengen naikkin yang mana. Katanya singgalang treknya susah dan kalau berhasil sampai puncak itupun Cuma bakal lihat hutan dan talago dewi (kayak danau gitu), sedangkan kalau naik gunung marapi treknya lebih ringan dari singgalang dan jika sampai puncak (atau ga mendekapi puncak aja) kita disuguhkana pemandangan kota bukittinggi dan padang panjang, belum lagi nanti pas dipuncak pemandangannya super banget, ada kawah, taman edelweiss, puncak merpati (puncak tertinggi) dan pemandangan super cantik. Akhirnya kami milih marapi karna hanya beberapa orang dari kami yang udah pernah mendaki sebelumnya, selebihnya amatiran. Adapun yang rada mengarah ke singgalang alasannya karna nantinya di marapi pasti rame, ga enak rame rame, katanya. Singgalang rada dikit orangnya, jadi lebih berasa hutannya.
sulit buat ngambil foto marapi secara utuh karna di di gerbang pendakian aja gunungnya udah tertutup kabut, ini ngambil dari google,hehe

Setelah sampai di tempat start pendakian, sembari menunggu teman yang belum datang (yang pake motor) yang udah sampai duluan bisa nyantai sambil makan cemilan yang dibeli dekat sana. Tengah hari jam 12 an akhirnya kami mulai pendakian. Ada 5 cowok dan 6 cewek, ada 4 carrir dan 7 d-pack. Yang cowok yang bawa carrir nya wallau 1 carrir iu punya yang cewek, disini Nampak kali care nya yang cowok ke yang cewek, makasih ya, hehe.  Awalnya saya sanggup sanggup aja, bahkan masuk jajaran terdepan. Setelah sampai di posko 1 kami sholat zuhur lalu lanjut mendaki. Awal nya saya kira pendakian ini hanya sekedar mendaki jalan nanjak doang, taunya setelah lewat posko 1, pake manjat manjat pula, pegangan akar pohon atau apa yang bisa dipegang saat manjat biar ga jatuh, belum lagi jalannya licin pasca intensitas hujan yang agak sering belakangan itu.
Yang tadinya saya masuk jajaran terdepan, setelahnya saya jadi jajaran orang yang ditungguin. Serius cape bukan kepalang ternyata. Udara gunung yang dingin jadi udah ga berasa lagi karna kami udah panas akibat membakar kalori tubuh. Saat kami berhenti buat ngambil nafas, kelihatan kali kalau tubuh tu ngeluarin asap kayak tubuh lagi kebakaran, padahal kan sebenarnya hanya perbedaan suhu tubuh dan suhu lingkungan yang bikin tubuh menguap,hehe, benar gak tu ya. Di gunung kalau lagi mendaki kita nyapanya pak atau buk. Ga tau deh kenapa begitu. Kalau lagi naik gunung juga kok ramah banget, semuanya pengen disapa,haha. Sering kali tiap papas an sama orang yang lagi turun gunung mereka bilang “dikit lagi nyampe”, awalnya percaya, lama lama udah kenyang juga dibilangin gitu, segimanapun mereka bilang ntar ;lagi nyampe, atau udah dekat, yang kami juga belum nyampe nyampe puncak. Akhirnya kalimat “ntar lagi nyampe” itu hanya jadi bahan lelucon saya selama pendakian.
Awalnya kami putuskan untuk berhenti jam 5 sore lalu lanjut bikin bispack, tapi malah keterusan ampe jam 6. Dengan kerja sama akhirnya bispack untuk 11 orang selesai, kami hanya bawa tenda super besar (terpal) yang nantinya dibikin kayak tenda seadanya. Semua bekerja sama, ada yang diriin tenda, ada yang masak , ada yang ngidupin api unggun. Sampai sini saya berpikir, ternyata gunung dingiiiiiin banget, tadi ga berasa karna kami bergerak, saat udah diam diaman di tenda baru kerasa hawa menusuk tulang. Setelah makan yang lain pada main uno, karna sakit perut, saya putusin buat tidur.
Ga tau sampai jam berapa yang lain pada main uno, tapi jam 3 nya udah dibangunin karna perjalanan ke puncak masih panjang (ga sepanjang dari start ke tempat kami bikin tenda). 1 jam persiapan akhirnya kelar dan kami lanjut mendaki dengan hanya membawa beberapa tas aja karna katanya jalannya bakal lebih sulit. Yang bawa tas lagi lagi anak cowok, makasih.
Benar aja, trek menuju puncak awalnya tanah berbatu batu gitu, belum lagi gelap dan licin, dingin juga. Semakin keatas (cadas) semakin di isi sama batu batuan, hati hati mendakinya karna jika ga bisa terpeleset, atau ga jatuhan batuan yang kita injak bisa kena orang lain, kan kasihan orang yang dibawah. Saya makin terseok seok di perjlanan menuju puncak ini, rasanya dikit lagi nyampe dikit lagi nyampe tapi g nyampe nyampe juga.  Kembali saya masuk jajaran terbelakang. Baiknya teman teman baru ini padahal status saya hanya orang yang menumpang ikut di kelompoknya, mereka tungguin saya, pokoknya saya ada yang nemenin walau saya selalu masuk jajaran belakang. Memang kami jadi terbagi beberapa kelompok karna ada juga kelompok yang kuat (saya lemah) yang duluan, tapi tetap aja ga bakal dibiarkan sendirian. Selama di cadas (tempat orang banyak nge camp) itu kira kira subuh subuh, pas membali badan kebelakang nampaklah hamparan kota bukittinggi dan padang panjang yang gemerlapan, wow. Kalau lagi letih mendaki, ambil napas dikit sambil nikmatin pemandangan germelapan.  Jam 6 kami nyampe di puncak, dan wow, isinya awan semua, dingiiiiiiiin banget. Habis tu foto foto dikit terus jalan jalan. Saya sempat tercengang juga ternyata puncak gunung itu ga sekecl yang saya bayangkan, malah luas banget benget banget. Setelah di puncak pun masih ada tanjakannya, rasanya saya sudah kenyang dengan tanjakan, udah eneg,haha.
dibalik kumpulan awan nyempil gunung singgalang

Niat awalnya sih mau ikut upacara bendera 17 agustusan, tapi masih terlalu pagi untuk datang, akhirnya kami mencari taman edelweiss dulu. Dan eng ing eng, salah jalan, padahal udah panjang banget jalannya tadi, ternyata salah. Pas balek lagi ternyata belum waktunya mulai upacara, sehingga memutuskan untuk kembali mencari taman itu, ga nyangka jalannya ekstrim juga dan lewat puncak merpati, puncak tertinggi di marapi. Pas lihat kebawah saya udah ga bisa lagi menjelaskan perasaan saya.  
menuju puncak merpati

Jalan menuju puncak merpati itu tanah, bagian tepinya jurang menuju kematian, hehe, ga deh, landai banget ntah berapa kemiringannya, yang saya tau kalau oleng ke kanan bakalan ketemu sama malaikat isro’il, oleng kekiri bakalan disambut kawah, bisa jadi ga masuk ke kawah tapi tetap aja setidaknya bakal patah patah tu.
ini udah nyampe puncak merpati, tempat tertinggi dari marapi

Setelah sampai puncak merpati otomatis rutenya kembali menurun setelah menuju keatas tadi mendaki. Mesti hati hati banget menurunnya, kalau ga bisa terpeleset karna rutenyakerikil dan tanah pasir gitu. Saat saya menurun lagi itu saya jadi ngebayangin ngerinya perjalanan kembali ke lapangan upacara yang tentunya akan mendaki, mungkin sekarang enak menurun, tapi nanti kan mendaki lagi. Belum lagi pas dari puncak merpati itu lihat taman edelweisnya jauh banget, orang aja Nampak kecil kecil.
Setelah sampai ditaman edelweiss itu saya istirahat ada yang foto foto, tapi dari kelompok kami g ada yang pergi lebih jauh dari taman ini. Taman edelweiss itu luas banget da nada jurang yang bisa dilewati juga buat sampai ke seberang tempat lagi, kami gam au kesana mungkin karna udah lelah banget. Ada sebuah tanaman yang ga ada di tempat kami sekarang yang adanya Cuma di seberang, tapi ga peduli. Cukup edeilweiss aja dulu.

Setelah istirahat dan foto foto kami memutuskan inilah puncak perjalanan dan kembali ke lapangan dan kembali ke kemah untuk makan dan persdiapan untuk turun gunung.  Seperti yang saya takutkan sebelumnya, dan kejadian sudah. Diantara semua member sayalah yang paling terseok seok jalannya saat dihadapkan rute mendaki, temen temen yang lain menyemangati tapi tetap aja bentar bentar saya udah berhenti lagi karna udah out of energy. Situasi genting ini terus berlanjut sampai kami tiba dilapangan. Karna setelah ini jalannya akan nurun semua,haha. Saya berterimakasih sekali dengan bang adli yang udah nemenin saya disaat saat susah dan terus menyemangati untuk terus bergerak, yefsi juga karna udah menyemangati, maaf juga pada temen temen lainmnya karna membuat perjalanan pulang agak lama karna saya paling banyak berhentinya,hehe.
Yang belum saya ceritain dari tadi itu, sebenarnya gunung marapi pada saat itu ramenya udah ngalahin pasar minggu. Ada mungkin ribuan yang lalu lalang di marapi ditanggal 16 dan 17 agustus itu, saat kembali kekemah, pas dipuncak sih ga ada kendala buat jalan, tapi pas udah menurun dari puncak itu, ngantrinya lebih panjang dari pada ngantri sembako, macet sejadi jadinya, jalan nginsut nginsut + perlu hati hati jangan sampai tergelincir karna jalan yang berbatui dan berkerikil. Dengar dengar pas sebelum rombongan kami turun ada yang jatuh guling guling ampe patah patah, saya ga tau gimana nasibnya lebih lanjut tapi dengar dengar lagi katanya dia ngambil jalan motong gitu, bukan rute jalan yang udah disediakan karna pengen duluan.  Ampe dikemah kami yang dekat dengan cadas (tempat orang banyak dirikan kemah) masih agak macet walau ga sepadat yang pas dari puncak ke cadas.
Selesai makan (airnya ngambil dari air yang berbelerang dipuncak, rasanya aneh gitu) kami packing buat pulang dan turun deh. Perjanan pulang terasa lebih enteng bagi saya dan teman yang lain tentunya. Jikalau pas mendaki saya masuk jajaran belakang, pas menurun saya udah masuk jajaran tengah,hehe. Untuk pulang masing masing kami megang ranting kayu, saya dapat ranting kayu yang cukup kokoh di jalan turun, maunya dibawa pulang buat kenang kenangan, tapi malah tinggal di sana,hiks.
Karna turunnya udah jam 3an gitu jadi prediksinya sampai dibawah itu magrib. Di perjalanan turun yang paling kami cari itu orang yang jual air. Setelah perjalanan itu rasanya udah mau sampai kepos satu tempat kami sholat dzuhur kemaren kami menemukan warung juga, harga aua 600ml di patok 8000, hebat gat uh. Tapi udah kepalang haus juga, sikat aja.
Singkat cerita kami sampai di bawah hampir isya gitu. Saya yang merasa udah ga enak badan minum tes manis dulu di kedai, saygnya ga ada yang nemenin, jadinya pegi sendiri. sambil menunggu travel yang menjemput kami kembali ke padang kami jajan dulu. Travelnya datang dan kami pun ke padang lagi. Kami meninggalkan marapi dengan banyak kenangan. Setelah ini saya belum tentu akan mau diajak mendaki lagi,haha.
Sekitaran tengah malam saya dan beberapa junior saya sampai di kontrakan. Yang pertama yang saya lakukan adalh mandi karna sel;ama disana saya ga mandi mandi, saya aja udah pusing dengan bau saya sendiri, ingin rasanya kembali wangi, habis mandi sholat terus langsung tidur.
Besoknya badan pegal pegal selama beberapa hari,haha.

Banyak hal yang saya dapatkan pas mendaki marapi dan ga bakal bisa saya lupain pengalaman itu. Makasih buat mega dan yefsi udah ngajakin gabung mendaki ke kelompok KKN kalian. Ulfa yang udah ngijinin buat ikut. Wilda yang udah bantuin nyari sleepingbed, temannya wilda yang saya lupa namanya juga makasih udah minjamin sleepingbed nya. Makasih buat kelompok KKN 2015 CaBuBu,hehe. Its wonderful journey, thanks a lot every one.

lets jump high