Pernah nonton anohana? Hafal judul aslinya? Yang panjang
buangets itu lo. Kalau ga salah “Ano hi mita hana no namae wo bokutachi ha mada
shiranai” artinya “Bunga yang kita lihat itu masih belum tau apa namanya” ribet
banget artinya, kalau arti judul pendeknya jadi, “bunga itu” dari
“anohana”,hehe. Tapi jangan terkecoh judul ya, toh animenya sendiri jarang
membahas bunga lo, bunga disini lebih ke kiasan buat seseorang didalam anime
ini. Tapi begitulah, setiap anime dengan judul yang panjang akan memiliki judul
pendeknya, misalnya “yahari ore no sheishun LOVECOME ha machigatteiru” kalau
diartiin “ternyata, masa muda komedi romantic gua emang salah seperti yang gua
kira”, apa pendekmnya “oregairu” yang artinya “gua ada”. Cotto matte, ntah
kenapa saya menjadi memiliki pencerahan dengan judul oregairu ini, apa itu
maksudnya sang hero di anime itu ingin diakui kalau dia ada? Secara dia bagai
tak tampak dilingkungan social nya.
Karna udah mulai melenceng, mari bahas lagi anohana, yang
udah nonton nih anime tapi ga bisa dibikin nangis berarti kamu belum berhasil
dibawa larut sama nih anime atau kamu nontonnya ga serius dan ga focus, wajar
sih, kalau nontnnya setengah hati pasti ga bakal dapat feel nya. Tapi
segimanapun banyaknya air mata saya yang tumpah menontonnya kala itu, tetap aja
membuat anohana bukanlah anime yang sering saya ulang lagi nontonnya ketika
tamat. Saat saya mulai mengulang menonton ini, perasaan lain muncul, “kok nih
animje lebay banget sih?”. Pada intinya saya menikmati ini hanya dai segi
ceritanya saja, mungkin ost juga karna ost buat opening dan ending cukup bikin
saya tertegun mendengarnya, nuansanya tenang (buat opening) dan sedih (buat
ending), ga ada nuansa yang ceria.
Anohana adalah sebuah original story (bukan berlandas dari
manga, LN atau novel) yang animenya dibuat oleh studio A-1 Picture. Banyak yang
sepakat anohana adalah jajaran atas anime anime dengan cerita tearjeaker
terbagus dan tersedih. Walau sebenarnya anime tearjeaker pertama saya bukan ini,
tapi sebuah anime yang mungkin Cuma dikit orang yang tau judulnya “Tokyo
magnitude 8.0” pernah dengar atau malah pernah nonton?
Walaupun saya bukan fans nya anime anime buatan A-1 picture
ini (saya fans nya Kyo-ani atau kyouto animation) tapi anime anime tearjeaker
nya sukses mengundang tangis. Setelah 3 tahun ngerilis anohana, A-1 bikin
“Shigatsu wa Kimi no Uso” yang artinya “kebohonganmu dibulan april” kalau
disingkat judulnya jadi “kimi uso” yang artinya “kamu bohong” (emang sih,
heroine nya banyak boong, tapi boong biar orang ga kasihan sama dia). Beda dari
anohana yang merupakan original story, kimi uso adalah adaptasi dari manga
Arakawa Naoshi yang berjudul sama. Jadwal tamat manganya agak dekat dengan
jarak tamat anime nya. Banyak yang minta ending di anime jangan disamain dengan
ending di manga, tapi kenyataannya A-1 tetap mempertahankan cerita asli,
apresiasi saya buat studio ini.
Hal yang menarik dari kimi uso ini adalah unsur music klasik
nya,tentu saja masalah love nya juga menarik. Saat saya pertama kali nnton,
nuansa nya udah fress banget, bertaburan warna pink (karna musim semi kali ya).
Dari segi art saya udah termanjakan, sound? Music? Puas banget. Kimi uso hampir
tanpa celah. Setelah tamat sering saya putar ulang karna banyak momen momen
yang ngangenin. Saya ga hanya punya ost, tapi juga koleksi BGM nya, suka saya
dengerin karna emang bagus. Masih kurang rasanya sebatas itu saya juga nyari
mp3 dari music music klasik yang mereka tampilin. Hah, udah jatuh cinta banget
sama anime ini, ampe manga nya dapat lisensi Indonesia yang diterbitkan M&C
dg harga 25.000 (lebih mahal 5000 dari komik standar padahal ukurannya ga lebih
gede dari komik biasa. Mungkin beli lisensi nya mahal banget karna emang nih
series cukup terkenal di jepang, btw, saya paling anti yang namanya ngeluarin
duit buat beli manga kalau saya bisa baca di i.net, terkhusus buat kimi uso
saya bela belain deh). Btw, didaerah saya, kalau telat dikit beli nih manga di
gramedia maka ga bakal dapatin stok tambahan, cari didaerah lain atau ga pesan
online. Walau agak mahalan dibandingkan dengan manga lain yang juga yang udah
ada animenya, kimi uso jauh lebih laris. Saat saya lihat manga dari anime lain
masih sisa lebih dari 5 cetakan pervolume, shigatsunya malah kosong.
Berapakalipun saya nonton atau baca ulang nih manga di
bagian akhir tetap sedih, ga ada kesan lebay nya kayak nonnton anohana, yang
ada hanya perasaan “so sweet” lebih tepatnya “BITTERSWEET”. Maka saya nobatkan
kimi uso sebagai anime terindah yang pernah saya tonton.
Kedua anime ini ada live actionnya, anohana udah tayang live
actionnya tapi kimi uso masih bakalan tayang tahun depan, cast nya udah di
tentuin, saya harap kedua live actionnya ga gagal, setidaknya saya ingin nuansa
yang berbeda keluar di live action. Dari sekarang saya udah yakin ke dua live
action itu ga akan bisa menyentuh saya seperti kedua animenya, bukannya mengapa,
tapi live action jarang yang bisa mencapai hati saya,hehe.
Itulah dua anime feel yang disuguhkan A-1 Picture. Ada satu
studio lagi yang saya singgung, itu PA Work. Saya juga bukanlah fans nya PA
Work, tapi beberapa judul membuat saya tertarik karna menjadi perbincangan
netizen dengan kualitas cerita yang bagus.
Saya mulai dari anime yang rilis tahun 2010 (kalau ga
salah), judulnya “Angle Beats”, judulnya in English dan pendek. Kata netizen
ini cerita nya bikin nangis, tapi saya ga nangis. Alasannya, saya ga focus sama
nih cerita, tema supranaturalnya membuat saya menyipitan mata saat menontonnya
bahkan terkesan meremehkan, karna emang g terlalu suka supranatural. Tapi
dibalik itu semua, ini memang cerita yang bagus andai saja saya focus menontonnya
dari awal. Tapi yah itu, supranaturalnya tadi g bisa sepenuhnya saya terima,
walau ga banyak action, ada romance juga + ada music juga (disini yang saya
maksudkan adalah Girl demo, band yang dibentuk di anime ini), selain dimanjakan
dengan gambar yang bagus (tapi ga membuat saya terpesona, biasa malah) juga
disuguhkan lgu lagu girl demo yang keren. Kenapa saya nonton angle beats?
Ternyata karna girl demo,hehe. Bagi yang lain ini cerita yang wajib ditonton,
saya juga akan merekomendasikan anime ini kalau mau cari anime tearjeaker walau
saya sendiri sebenarnya ga menikmati.
Anime yang baru saya tamatkan nontonnya beberapa minggu yang
lalu, saudaranya angle beats karna dilahirkan dari studio yang sama “Charlotte”
dengan judul bahasa inggris (lagi) dan pendek (lagi).
Charlotte ternyata bukan nama tokoh di anime ini, melainkan
nama komet yang menyebabkan remaja remaja terpilih memiliki kemampuan
supranatural. Lagi lagi, SUPRANATURAL. Sebenarnya saya lebih suka slice of life
biasa tanpa ada unsur magic atau supranaturalnya. Tapi apa yang membuat
charlotte menarik bagi saya adalah kemampuan supranaturalnya itu kayak
kemampuan esper (esper masuk scific, saya suka scific ketimbang magic). Nuansa
anime ini senada dengan angel beats, beda paling Cuma angle beats itu para
remaja yang udah mati sedangkan di charlotte masih hidup. kalau di AB ada band,
di Charlotte ada idol. Tapi lagunya girl demo lebih bagus dari yusarin sih.
Love nya juga sama sama muncul
belakangan. Ntah kalau menurut yang lain, tapi bagi saya, charlotte lebih bisa
saya nikmati daripada AB. Dan charlotte ini bukan termasuk anime tearjeaker
menurut saya, tapi masih dalam lingkup feel. Emang ga ada yang bisa ditangisi
di anime ini, biasa aja, tapi jika udah nonton satu atau dua episode siap siap
buat terbius melihat lanjutannya hingga tamat, haha.
Nah, itulah 4 anime feel dari 2 studio berbeda. Udah
nampakkan kesamaan kesamaan dari anime yang dibikin dari satu rumah produksi
(khusus anime feel). Kalau A-1 suka nya judul nya panjang panjang dan berbahasa
jepang, sedangkan PA condong ke judul yang pendek dan berbahasa inggris.
Tapi menurut saya A-1 lebih ahli dalam masalah pembuatan
anime feel ini. Karna kedua animenya bikin saya yang kata ibu saya ga bisa
tersentuh perasaannya ini bisa nangis. Bukan berarti animenya PA ga menyentuh,
hanya saja emang begitulah adanya, perasaan saya hanya sampai batas kasihan,
belum terlarut dalam kesedihan para tokoh tokohnya.
Ps :
Setelah dibikin ketiduran bentar ternyata saya sadar suatu hal, tidur dengan
mendengarkan BGM nya kimi uso ga baik buat kualitas tidur, perasaan saya jadi
mendung dan dibikin nagis di dalam mimpi juga. BGM nya rata rata lantunan piano
sendu sih, makanya…. Dan adzan zhuhur pun berkumandang.
Kalau
bertanya Tanya kenapa saya ambil sampel anime feel dari 2 studio itu karna
kalau ambilnya “clannad” dari studio kyoani, ga ada temannya sebagai
penyandingnya. Padahal clannad ga bisa diragukan lagi dengan kualitas feel nya
apalagi season 2 nya (tapi saya belum nonton karna kepanjangan, padahal anime
ini udah lama di hardisk).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
saya akan lebih senang jika kamu menyematkan nama kamu di kolom komentar, menurut saya "anonim" bukanlah sebuah nama.