Sabtu, 31 Oktober 2015

[ANIME] Feel vs feel, A-1 Picture vs PA work


Pernah nonton anohana? Hafal judul aslinya? Yang panjang buangets itu lo. Kalau ga salah “Ano hi mita hana no namae wo bokutachi ha mada shiranai” artinya “Bunga yang kita lihat itu masih belum tau apa namanya” ribet banget artinya, kalau arti judul pendeknya jadi, “bunga itu” dari “anohana”,hehe. Tapi jangan terkecoh judul ya, toh animenya sendiri jarang membahas bunga lo, bunga disini lebih ke kiasan buat seseorang didalam anime ini. Tapi begitulah, setiap anime dengan judul yang panjang akan memiliki judul pendeknya, misalnya “yahari ore no sheishun LOVECOME ha machigatteiru” kalau diartiin “ternyata, masa muda komedi romantic gua emang salah seperti yang gua kira”, apa pendekmnya “oregairu” yang artinya “gua ada”. Cotto matte, ntah kenapa saya menjadi memiliki pencerahan dengan judul oregairu ini, apa itu maksudnya sang hero di anime itu ingin diakui kalau dia ada? Secara dia bagai tak tampak dilingkungan social nya.

Karna udah mulai melenceng, mari bahas lagi anohana, yang udah nonton nih anime tapi ga bisa dibikin nangis berarti kamu belum berhasil dibawa larut sama nih anime atau kamu nontonnya ga serius dan ga focus, wajar sih, kalau nontnnya setengah hati pasti ga bakal dapat feel nya. Tapi segimanapun banyaknya air mata saya yang tumpah menontonnya kala itu, tetap aja membuat anohana bukanlah anime yang sering saya ulang lagi nontonnya ketika tamat. Saat saya mulai mengulang menonton ini, perasaan lain muncul, “kok nih animje lebay banget sih?”. Pada intinya saya menikmati ini hanya dai segi ceritanya saja, mungkin ost juga karna ost buat opening dan ending cukup bikin saya tertegun mendengarnya, nuansanya tenang (buat opening) dan sedih (buat ending), ga ada nuansa yang ceria.
Anohana adalah sebuah original story (bukan berlandas dari manga, LN atau novel) yang animenya dibuat oleh studio A-1 Picture. Banyak yang sepakat anohana adalah jajaran atas anime anime dengan cerita tearjeaker terbagus dan tersedih. Walau sebenarnya anime tearjeaker pertama saya bukan ini, tapi sebuah anime yang mungkin Cuma dikit orang yang tau judulnya “Tokyo magnitude 8.0” pernah dengar atau malah pernah nonton?
Walaupun saya bukan fans nya anime anime buatan A-1 picture ini (saya fans nya Kyo-ani atau kyouto animation) tapi anime anime tearjeaker nya sukses mengundang tangis. Setelah 3 tahun ngerilis anohana, A-1 bikin “Shigatsu wa Kimi no Uso” yang artinya “kebohonganmu dibulan april” kalau disingkat judulnya jadi “kimi uso” yang artinya “kamu bohong” (emang sih, heroine nya banyak boong, tapi boong biar orang ga kasihan sama dia). Beda dari anohana yang merupakan original story, kimi uso adalah adaptasi dari manga Arakawa Naoshi yang berjudul sama. Jadwal tamat manganya agak dekat dengan jarak tamat anime nya. Banyak yang minta ending di anime jangan disamain dengan ending di manga, tapi kenyataannya A-1 tetap mempertahankan cerita asli, apresiasi saya buat studio ini.

Hal yang menarik dari kimi uso ini adalah unsur music klasik nya,tentu saja masalah love nya juga menarik. Saat saya pertama kali nnton, nuansa nya udah fress banget, bertaburan warna pink (karna musim semi kali ya). Dari segi art saya udah termanjakan, sound? Music? Puas banget. Kimi uso hampir tanpa celah. Setelah tamat sering saya putar ulang karna banyak momen momen yang ngangenin. Saya ga hanya punya ost, tapi juga koleksi BGM nya, suka saya dengerin karna emang bagus. Masih kurang rasanya sebatas itu saya juga nyari mp3 dari music music klasik yang mereka tampilin. Hah, udah jatuh cinta banget sama anime ini, ampe manga nya dapat lisensi Indonesia yang diterbitkan M&C dg harga 25.000 (lebih mahal 5000 dari komik standar padahal ukurannya ga lebih gede dari komik biasa. Mungkin beli lisensi nya mahal banget karna emang nih series cukup terkenal di jepang, btw, saya paling anti yang namanya ngeluarin duit buat beli manga kalau saya bisa baca di i.net, terkhusus buat kimi uso saya bela belain deh). Btw, didaerah saya, kalau telat dikit beli nih manga di gramedia maka ga bakal dapatin stok tambahan, cari didaerah lain atau ga pesan online. Walau agak mahalan dibandingkan dengan manga lain yang juga yang udah ada animenya, kimi uso jauh lebih laris. Saat saya lihat manga dari anime lain masih sisa lebih dari 5 cetakan pervolume, shigatsunya malah kosong.
Berapakalipun saya nonton atau baca ulang nih manga di bagian akhir tetap sedih, ga ada kesan lebay nya kayak nonnton anohana, yang ada hanya perasaan “so sweet” lebih tepatnya “BITTERSWEET”. Maka saya nobatkan kimi uso sebagai anime terindah yang pernah saya tonton.
Kedua anime ini ada live actionnya, anohana udah tayang live actionnya tapi kimi uso masih bakalan tayang tahun depan, cast nya udah di tentuin, saya harap kedua live actionnya ga gagal, setidaknya saya ingin nuansa yang berbeda keluar di live action. Dari sekarang saya udah yakin ke dua live action itu ga akan bisa menyentuh saya seperti kedua animenya, bukannya mengapa, tapi live action jarang yang bisa mencapai hati saya,hehe.
Itulah dua anime feel yang disuguhkan A-1 Picture. Ada satu studio lagi yang saya singgung, itu PA Work. Saya juga bukanlah fans nya PA Work, tapi beberapa judul membuat saya tertarik karna menjadi perbincangan netizen dengan kualitas cerita yang bagus.

Saya mulai dari anime yang rilis tahun 2010 (kalau ga salah), judulnya “Angle Beats”, judulnya in English dan pendek. Kata netizen ini cerita nya bikin nangis, tapi saya ga nangis. Alasannya, saya ga focus sama nih cerita, tema supranaturalnya membuat saya menyipitan mata saat menontonnya bahkan terkesan meremehkan, karna emang g terlalu suka supranatural. Tapi dibalik itu semua, ini memang cerita yang bagus andai saja saya focus menontonnya dari awal. Tapi yah itu, supranaturalnya tadi g bisa sepenuhnya saya terima, walau ga banyak action, ada romance juga + ada music juga (disini yang saya maksudkan adalah Girl demo, band yang dibentuk di anime ini), selain dimanjakan dengan gambar yang bagus (tapi ga membuat saya terpesona, biasa malah) juga disuguhkan lgu lagu girl demo yang keren. Kenapa saya nonton angle beats? Ternyata karna girl demo,hehe. Bagi yang lain ini cerita yang wajib ditonton, saya juga akan merekomendasikan anime ini kalau mau cari anime tearjeaker walau saya sendiri sebenarnya ga menikmati.

Anime yang baru saya tamatkan nontonnya beberapa minggu yang lalu, saudaranya angle beats karna dilahirkan dari studio yang sama “Charlotte” dengan judul bahasa inggris (lagi) dan pendek (lagi).
Charlotte ternyata bukan nama tokoh di anime ini, melainkan nama komet yang menyebabkan remaja remaja terpilih memiliki kemampuan supranatural. Lagi lagi, SUPRANATURAL. Sebenarnya saya lebih suka slice of life biasa tanpa ada unsur magic atau supranaturalnya. Tapi apa yang membuat charlotte menarik bagi saya adalah kemampuan supranaturalnya itu kayak kemampuan esper (esper masuk scific, saya suka scific ketimbang magic). Nuansa anime ini senada dengan angel beats, beda paling Cuma angle beats itu para remaja yang udah mati sedangkan di charlotte masih hidup. kalau di AB ada band, di Charlotte ada idol. Tapi lagunya girl demo lebih bagus dari yusarin sih. Love nya juga sama sama  muncul belakangan. Ntah kalau menurut yang lain, tapi bagi saya, charlotte lebih bisa saya nikmati daripada AB. Dan charlotte ini bukan termasuk anime tearjeaker menurut saya, tapi masih dalam lingkup feel. Emang ga ada yang bisa ditangisi di anime ini, biasa aja, tapi jika udah nonton satu atau dua episode siap siap buat terbius melihat lanjutannya hingga tamat, haha.
Nah, itulah 4 anime feel dari 2 studio berbeda. Udah nampakkan kesamaan kesamaan dari anime yang dibikin dari satu rumah produksi (khusus anime feel). Kalau A-1 suka nya judul nya panjang panjang dan berbahasa jepang, sedangkan PA condong ke judul yang pendek dan berbahasa inggris.
Tapi menurut saya A-1 lebih ahli dalam masalah pembuatan anime feel ini. Karna kedua animenya bikin saya yang kata ibu saya ga bisa tersentuh perasaannya ini bisa nangis. Bukan berarti animenya PA ga menyentuh, hanya saja emang begitulah adanya, perasaan saya hanya sampai batas kasihan, belum terlarut dalam kesedihan para tokoh tokohnya.

Ps : Setelah dibikin ketiduran bentar ternyata saya sadar suatu hal, tidur dengan mendengarkan BGM nya kimi uso ga baik buat kualitas tidur, perasaan saya jadi mendung dan dibikin nagis di dalam mimpi juga. BGM nya rata rata lantunan piano sendu sih, makanya…. Dan adzan zhuhur pun berkumandang.

Kalau bertanya Tanya kenapa saya ambil sampel anime feel dari 2 studio itu karna kalau ambilnya “clannad” dari studio kyoani, ga ada temannya sebagai penyandingnya. Padahal clannad ga bisa diragukan lagi dengan kualitas feel nya apalagi season 2 nya (tapi saya belum nonton karna kepanjangan, padahal anime ini udah lama di hardisk).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

saya akan lebih senang jika kamu menyematkan nama kamu di kolom komentar, menurut saya "anonim" bukanlah sebuah nama.