Selasa, 23 Juni 2015

[CURHAT] 5 centimeter per second dan cinta pertama

Mei lalu saya kekeh beli novel byakusentimeter (5 cm per second) karya makoto sinkai sekitaran harga 50ribuan. Padahal udah nonton filmnya, tapi saya merasa butuh mendukung karya makoto shinai ini dengan membeli produk yang sudah ada lisensinya, jadilah dibeli tu novel. Kecil bentuknya dan kertasnya juga biasa banget, ga putih, rada abu abu. Tau deh nih penerbitnya kenapa novel sebagus ini kualitas kertasnya jelek begini, apa karna uangnya udah habis buat beli lisensi dan biaya produksi lainnya. Saya emang pernah baca sih kalau buat nerbitin novel dari jepang untuk dilisensikan di indonesia itu butuh dana yang besar dan perjuangan yang lebih besar pula. Makanya LN (light novel) yang terkenal dijepang itu semisal Sword Art Online susah banget buat masuk pasar indonesia, terkait masalah losensi ini tadi. Belum lagi kalau ternyata LN nya ga laku di indonesia, ruginya bakalan gede banget itu. LN mah beda pamornya sama manga yang banyak gambar dengan tulisannya yang sedikit. Saya pun sebenarnya lebih menyukai manga ketimbang LN karna jujur saya agak gimanaaaaa gitu dengan banyak tulisan, hahaha, ketauan deh kalau ga suka baca.
Tapi belakangan ini LN banyak diangkat menjadi anime dan itu ceritanya ga kalah seru dari cerita manga sendiri. Contohnya banya banget malah. Bahkan anime yang saya tonton dan faforitkan itu asalnya dari LN. Kayak yahari ore no seishun love come wa machigatteiru, To aru majutsu no index,  boku wa tomodachi wa sukunai, hararaku mao sama dan lain lain nya yang masih banyak.
Lagi lagi saya keceplosan membuat pembicaraan yang keluar alur lagi. Ini sebenarnya saya mau cerita soal novelnya makoto shinkai tadi. Saat saya baca novel ini, ilustrasinya Cuma di cover doang, beda dengan di LN yang ilustrasi nya rada banyakan. Tapi bukan ilustrasi tang saya cari di novelnya, tapi feel dari ceritanya yang mungkin saya lewatkan saat menonton film. Ternyata emang benar bahwa feel membaca novel dan menonton itu beda. Saya lebih dibawa arus saat membaca novelnya, karna ada situasi fdan rasa yag ingin digambarkan oleh makoto shinkai tapi ga bisa tersampaikan lewan film nya. Penggambaran di novel juga lebih jelas dan emang novelnya bagus banget, jadi saya emang sama sekali ga menyesal keluar uang untuk memilikinya.
Perasaan yang sangat menonjol bagi saya saat membaca novel ini adalah “jadi teringat first love”, hiks. Bagi saya first love itu beda dengan cinta monyet. Bagi saya cinta monyet itu hanya bertahan sebentar didalam hati dan akan menghilang lebih gampang dibandingkan dengan cinta pertama yang saya artikan sebagai cinta yang bisa bikin kita CLBK jika bertemu kembali dengannya, karna cinta yang dulu itu belum sepenuhnya pudar. Pada kenyataannya sedikit sekali orang yang bisa berakhir menikah dengan cinta pertamanya. Termasuk juga dengan cerita ini. Hero nya ga berakhir dengan menikahi sang heroin, mereka bahkan ga ketemu lagi setelah melakukan first kiss. Pedihnya, heroin nya malah udah tunangan dengan orang lain. Si hero memenam cinta begitu lama tapi bukan berarti dia ga membuak cintanya ke yang lain, dia melakukannya tapi merasa tidak cukup dan berakhir dengan putus. Sampai akhir cerita mereka ga ketemu.

Sebenarnya juga saya juga belum sepenuhnya melupakan cinta pertama saya,haha. Mungkin saya akan kembali menyukainya kalau kami mulai bertemu lagi, tpi ntah lah bagi yang bersangkutan apakah merasakan hal yang sama dengan apa yang saya rasakan. Dan jikalau nasib saya ternyata sama aja dengan hero di nih novel, hiks, lumayan perih. 

Rabu, 17 Juni 2015

[FILM] anohana live action (yang benar saja)


tidaaaaaaaaaaak. pengen saya teriak kan itu saat membaca artikel (kalau saja saya sendiri diruangan ini udah saya teriakin deh, iyadaaaaaaaaaaaaaaaaaa) bahwa anohana mau diadaptasi live action. demi apa coba. dulu emang kepengen ada live actionnya tapi mengingat saya ga mau hati saya canggung menonton live actionnya saya merasa ga usah saja ada.
beberapa adaptasi manga atau anime kebentuk live action mungkin sukses, tapi sejauh yang saya lihat banyak gagalnya. saya ga mau itu terjadi dengan anime tearjeaker yang membuat saya nangis ampe air mata kering ini.
sekarang hanya bisa berharap nih adaptasi ga jelek jelek amat, atau minimal bisa biki penonton tersentuh walau saya ragu penonton akan nangis bombay kayak nonton anime nya



untuk lengkapnya silahkan kunjungi link ini :
kesini gan

[CURHAT] harusnya pulang

sekarang disinilah (perpustakaan lantai 4) saya dengan segala keluh kesah dihari H-1 ramadhan karna sampai saat ini saya masih di padang kota tercinta. beberapa hari yang lalu saya berencana pengen pulang ke payakumbuh ketemu ortu dan adik adik, tapi karna perbaikan nilai dan amanah yang belum kelar sebelum liburan, saya mau g mau harus tinggal di padang dalam satu minggi ke depan. sedih karna ga bisa puasa pertama dirumah dan minta maaf langsung secara face to face sama keluarga.
ngomong ngomong soal keluarga. keluarga saya tipe orang yang ga bisa jujur dengan perasaan sendiri, alias tsundere,haha. ibu dan adik pertama saya bisa jadi tsundere sedang ayah saya seorang dandere. lumayan menyenangkan jika mengetahui ternyata sifat sifat yang saya temukan di anime ternyata ada di kehidupan sehari hari saya.
ah,disini, di blog ini saya akan bilang bahwa saya merindukan mereka tapi kalau didepan mereka mungkin hanya akan bilang "biasa aja". dan saya juga tipe yang ga bisa jujur dengan hati sendiri, haha.
tanggal 23 masih lama, puasa pertama untuk tahun ini lagi lagi ga dirumah. 

Selasa, 09 Juni 2015

[CHARA] oregairu dan keserasian 3 protagonistnya

oregairu adalah anime yang diadaptasi dari novel yang berjudul sama. kalau aslinya berjudul "Yahari Ore no Sheisun Love Come wa Machigatteiru". panjang emang, makanya enak dibaca oregairu saja. saat ini udah sampai season ke dua. soal cerita, katanya bagus. tapi saat saya nonton, saya pusing juga. setelah saya telaah, baru deh dapat nikmatin nih anime secara full. jadi benar benar kudu dalam dulu pengetahuan soal anime baru bakal menikmati nih series, bukan berarti apa apa ya. tapi saya hanya merasa bagi yang menikmati anime mainstream aja selama ini bakal butuh waktu atau malah akan ga menikmati nih series secara utuh.

dari judul, saya bahas tentang keserasian antara 3 protagonis utamanya, yaitu Hikkigaya Hachiman, Yukinishita Yukino dan Yuigahama Yui. saya sangat encintai trio ini. 8man (hachiman) atau hikki memiliki karakter penyendiri dan susah untuk bergaul, tipe anti sosial yang menganggap sinis masa muda. yukino tipe anti sosial juga, tapi dia begitu lantaran dia pernah di buli semasa SD karna ke"perfect"annya. dari dua anti sosial ini ada juga yui yang ga bisa hidup atau tahan jika harus sendiri, dalam artian ga bisa kalau tanpa teman, selalu mengikut ke kelompoknya. antara hikki, yukino bertolak belakang pemikirannya dengan yui. dimana ada kubu anti sosial dan kubu makhluk sosial.


awalnya klub relawan itu cuma ada satu anggota yaitu yukino, tapi karna hiratsuka sensei melihat 8man ini juga butuh ditolong, makanya disuruh masuk ke klub yang anggotanya adalah yukino yang juga sama sama anti sosial dengannya. pembicaraan mereka dingin dan selalu hkki jadi pihak yang tersakiti dengan ucapan yukino. jika klub relawan hanya mereka berdua sampai akhir, mungkin mereka ga bakal bisa saling mengerti dan berkomunikasi dengan baik. nah, disitulah peran si yui. ibarat sambunagn telpon dua arah, yukino dan hiki itu adalah telponnya dan yui itu sambungannya.
ga bisa bayangin klub relawan tanpa yui, pasti suasana klub akan selalu dilanda dengan perang dingin atau malah membuat hubungan yukino hikki jadi tak akur, mungkin hikki ga akan pernah ke klub lagi karna sering kena ucapan tajamnya yukino. hahaha, banyak kemungkinan. yui jadi penengah disini dan pencair suasana. mungkin pemikirannya ga banyak kepake dalam mecahin masalah tapi perannya dia itu kayak penyedap makanan gitu, rasanya ga pas kalau ga ada dia. yang jelas antara yukini dan hikki emang butuh orang kayak si yui itu biar bisa saling melengkapi.
yukino ga bisa kompromi kalau sama hikki tapi dia bisa luluh kalau sama yui. ibaratnya yang melunturkan kekeraskepalaan yukino. nah, apa untungnya bagi yui temenan sama dua anti sosial bermulut tajam ini? yui nemuin kebebasannya di klub relawan dan banyak dapat masukan positif dari lidah tak bertulang yukino dan hikki,haha. untungnya ada yui bagi yukino itu dia jadi sedikit bisa bersosialisasi dengan kelompok nya si yui karna kadang kadang kelompoknya yui ini juga turut serta dalam kegiatan mereka bertiga. yukino jadi bisa membuka pintu sosialnya walau dengan beberapa orang saja, atau hanya dua orang aja (yui dan hikki), tapi masih mending daripada ga sama sekali, hehe.atau bisa dibilang juga kalau kehidupan pertemanan yukino mulai berwarna setelah dicampuri yui. bagi hikki, mungkin dia dapat teman yang pengertian dengan dia sekarang.
pada season dua, ada kasus dimana ebina, teman se gengnya yui mau ditemba sama tobe, teman se geng juga. kelompoknya yui ini terdiri dari ketua geng cowok dan ketua geng cewek. nah, masing masing ketua ini berikut ebinanya sendiri ga pengen kalau ada yang pacaran dikelompok mereka, karna bisa menyebabkan kecanggungan didalam kelompok mereka nantinya. selain kelompok ini, yui juga akrab dengan 2 anti sosial, yukinon dan hikki (panggilan yui pada keduanya). awalnya susah bagi yui  bilang pada yumiko kalau dia ingin berteman juga diluar dari kelompoknya, yaitu di klub relawan.
situasi yang saya dapati pas nonton anime ini pada episode terbaru adalah. terlihat yukino menyimpan harapan ke hikki. sedangan sama sama diketahui kalau yui juga sepertinya menyukai hikki. jadi posisinya searang kedua heroine utama lagi suka sama cowok yang sama dan itu beraa dalam lingkup kelompok mereka. banyak yang mendukung fans yukino hikki karna emang meraka lumayan cocok. tapi jujur saya lebih sreg yui hikki,kayak saling melengkapi gitu. tapi kalau boleh milih lebih baik ga ada pairing diakhir. karna sama seperti alasan ebina, yumiko dan hayama, hubungan pacaran di kelompok itu akan membuat canggung dan nanti bisa aja salah satu yang patah hati akan menjauh. biar aja hubungan mereka seperti apa adanya, moga aja si author ga mempairingkan mereka diakhir karna rasanya lebih enak begitu.

tambahan :
hah, makin miris saya lihat oregairu di penghujung season ini. hubungan yukino hikii kian pesat aja perkembangannya, sementara yui udah di confirm fans sebagai chara akurapopo, gila, yang saya takutin beneran kejadian. dari awal saya nonton udah bisa saya prediksi juga bakalan berakhir shipping, pasti sama yukino. tapi ini nyesek lihat yui jadi nahan nahan emosinya. baru kali ini saya nonton anime yang saya ga mau ada pairng yang menang, atau merasa tersakiti jika salah satu pairing beneran jadian.