Rabu, 13 Maret 2013

berkicaulah

blogy, saya kesal jika ada yang mengingatkan saya tentang hal yang dia atau mereka sendiri saja masih tidak melakukannya. kadang suatu kesalahan atau kekhilafan yang saya buat membuat mereka menjadi kan saya sasaran empuk untuk dia atau mereka nasehati ssuka hatinya, padahal kekhilafan dan kesalahan yang sama pernah mereka perbuat dan mereka saja belum bisa menjamin diri mereka sendiri untuk g melakukan hal itu lagi. misalkan, saat saya sedikit terlambat melaksanakan kewajiban sholat (bukan diakhir waktu) serta merta mereka atau dia yang notabene nya juga sering telat sholat menyalah nyalahkan saya seperti tersangka atas keterlambatan itu tanpa sadar, apakah mereka sudah melakukannya lebih baik dari saya? apa seseorang tidak boleh melakukan kekhilafan. kenapa tidak terima kalau manusia sering melakukan kesalahan? apa tidak ada cara lain selain membuat saya tersudut dalam setiap khilaf saya? saya pikir orang orang yang berada dilingkungan saya adalah orang orang yang tidak bisa menyadari kesalahannya, hanya bisa melihat kesalahan orang lain.lalu pernah suatu ketika saya terlambat dalam praktikum dan asisten mengusir saya dan tidak dapat mengikuti praktikum saat itu. alasan saya sederhana, supir angkotnya ngetem terlalu lama sehingga saya benar benar terlambat untuk datang. dan saya akhirnya bisa menerima kalau itu adalah salah saya, anadaikan saya sampai di jalan raya 1 jam sebelum praktikum, mungkin saya tidak telat. jarak kampus dengan halte cuma butuh kira2 10 menit untuk sampai, makanya saya rasa 30 sebelum praktikum cukup untuk tidak telat. tapi emang lagi apes dan si supir kejar setoran, jadilah telat. nah intinya, saat saya bilang itu salah saya dan tidak ada yang perlu dipersalahkan lagi mereka g terima dan minta saya juga untuk cerita. setelah mendengar tentang ngetemnya tukang angkot, si teman pada akhirnya berkicau kicau tentang kesalahan saya. untuk apa mereka suruh saya cerita kalau pada akhirnya dan inti mereka meminta itu hanya untuk menyalah nyalahkan dan mengolok ngolok ke salahan saya.dari awal juga saya sudah dapat gelagat kalau diawal mereka pura pura simpati, tapi pada akhirnya toh mereka juga ikut menyalah nyalahi saya.
kembai pada orang yang sok perfect dengan menganggap dirinya sempurna hingga bisa menyalahkan orang lain tanpa tau kalau dia ternyata juga pernah melakukan kesalahan, dan saat orang mengatakan sifatnya yang begitu dia malah ngeles dan tetap beranggapan kalau dia selalu benar. my bloggy, kadang saya ingin membungkam mulut orang yang selalu menganggp dirinya benar itu dengan menunjukkan kenyataan padanya. jika punya sedikit keberanian, kadang saya utarakan juga padanya, dan memang membuat mereka bungkam, hahahaha.tapi bloggy, tak hayal terkadang setelah saya bilang, suasana jadi dingin dan sesaat kami jadi tidak bisa berkomunikasi satu sama lain (dalam arti lain, orangnya terlihat ngambek).
my bloggy, apa sifat saya yang tidak suka dinasehati orang yang tidak melaksanakan sendiri apa yang dinasehatinya itu adalah asalah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

saya akan lebih senang jika kamu menyematkan nama kamu di kolom komentar, menurut saya "anonim" bukanlah sebuah nama.