Setiap orang memiliki keertarikan yang berbeda beda. Bahkan
walau sama ada aja nantinya yang bikin beda secara spesifik. Misalnya saya suka
anime, teman saya suka drama korea. Walau saya juga punya teman sesama penyuka
anime tapi spesifikasi beda. Kayak dia suka mindf*ck dan action magic/
supranatural, saya suka slice of life komedi romance dan scin fic.
Kalau dari segi genre yang diminati aja udah beda tentu
penilaian juga akan berbeda. saya suka anime yang ada unsur music nya. Tapi ga
semua music ya. Lebih kearah music classic sebenarnya, saya juga suka scinfic,
tapi bukan berarti saya suka gundam dan sejenisnya, tapi lebih kearah time
traveller. Saya suka slice of life romance komedi, bukan berarti saya suka
fanservice dengan banyak plot, tapi lebih ke moe moe standar, haha.
Okay, sejauh saya nonton anime, udah banyak judul juga yang
udah saya tamatin, tentu ga semua punya kesan mendalam bagi saya. Disini saya
mau berbagi perasaan saat mennton anime yang saya kasih rating tinggi versi
saya. Okay yang pertama
SHIGATSU
WA KIMI NO USO
Saya suka anime music. Apalagi yang berunsur music classic.
Ada yang bilang kids on the slope itu bagus, tapi setelah saya lihat animenya
saya ga suka karna unsur musiknya adalah jazz. Saya kurang bisa menikmati jazz,
tapi kalau music pop atau pop rock okay, macam K-on! Atau love live dan
idolm@ster. Tapi, music classic yang paling saya sukai. Sebenarnya yang membawa
saya ke shigatsu adalah storynya, bukan music classic nya, tapi music classic
lah yang bikin shigatsu dimata saya jadi begitu perfect, saya kasih 9.5/10.
Semua komposisinya benar benar bikin saya takjub. Mulai dari chara design, art,
pewarnaan, nuansa, BGM, seiyuu, music classic, story, OST semua nya benar benar
amazing. Saya terhanyut dalam ceritanya yang diiringi dengan music yang pas dan
ngena. Sebenarnya, dalam bentuk manga aja nih story nya udah sangat luar biasa,
sampai samapi echiro oda (mangaka one piece) memujinya, katanya biasanya di
abaca manga beberapa volume lalu jenuh, tapi pas baca kimi uso, ampe volume
terakhir dia g nyadar kalau ceritanya tamat, echiro sensei menikmati kali
kayaknya baca kimuso ampe lupa waktu,haha.
Balik ke anime. Selama menontonnya, perasaan galau tak
kunjung reda dengan cepat. Saya lupa berapa minggu saya menggalau karna episode
episode terakhir. Sangat menghanyutkan. Ntah berapa kali saya menangisi episode
terakhir yang suka saya putar ulang. Saya tak menyesali endingnya yang fans
banyak bilang terlalu menyedihkan, banyak yang pengen kaori masih dikasih
kesempatan hidup dikit lagi, tapi arakawa naoshi sensei tetap dengan
pendiriannya kalau kaori emang jatah hidupnya Cuma sampai 18 februari, hiks.
Saya sendiri sih g menolak dengan endingnya, dan justru mendukungnya. Karna
kalau dibikin perpanjangan hidup, ceritanya jadi g jleb lagi, kesannya akan
kurang dalam dan depresi penontonnya juga jadi berkurang, hehe. Lagian kan
lebih berkesan bagi kousei karna selama dia bersama kaori, dia hanya punya satu
pertunjukan yang kurang latihan dan persiapan tapi mampu membuat penonton
standing applause pada mereka sedangkan setengah dari pertunjukan mereka kacau
banget (terutama kousei). Kalau misalnya kaori perform lagi dengan kosei belum
tentu reaksi penonton akan semeriah pas di episode 4.
Pokoknya kimi uso sukses bikin saya memberikan predikat
anime paling bagus yang pernah saya tonton sampai saat sekarang ini. tapi
sayangnya cerita yang bagus g dibarengi dengan penjualan yang bagus, pula.
Maksudnya, penjualannya biasa biasa aja, bahkan volume pertama susah banget
menyentuh angka 10ribu copy.
Mungkin karna itu kali ya team produksi biin chara song,
hehe. Chara song yang pertama keluar itu buat kosei, kaori dan tsubaki.
Ketiganya memakai unsur music lasik di awalan lagunya. Ingat lagu “my truth” di
akhir episode 11, dimana kaori menggiring kosei ke semak ditepi sungai yang
penuh kunang kunang? Nah, yang itu dijadiin chara song buat kaori dengan music
awalnya dari “rondo capriciosso”. Lalu kalau ga salah episode 13 saat kosei
jalan bedua dipantai bareng tsubaki lalu bilang pengen masuk sekola music,
tsubakai lalu nangis dan lari diiringi lagu “for you”, nah itu chara song buat
tsubaki. Buat kosei belum pernah diperdengarkan di anime, jadi masih baru,
judulnya “sentimental rain” yang diawalai dengan lantunan piano dari “ai no
kanashi”. Jujur suara mereka ga bagus bagus amat, apalagi tsubaki, haha.
Kayaknya ayaneru g begitu cocok dengan lagu mellow macam ini, pas dibagian yang
tinggi suaranya lucu (haha), ayaneru lebih ke music yang lucu dan bersemangat,
hehe. Walau natsuki san hoby nyanyi dan kayaknya emang bakat juga, tapi karna
terkendala harus nyanyi dengan suara kousei makanya terdengar jadi kurang sreg.
Terus tane chan, yang rada mendingan suaranya dan lumayan cocok tapi belum
sampai tahap “sangat bagus”. Terus bua karakter lain juga ada, dan menyusul,
hehe.
STEINS;GATES
Ceritanya brilliant. Memasukkan isu yang pernah santer di
internet, yaitu sang penjelajah waktu, jhon titor, dipadu dengan begitu epic.
Walau saya ga suka mengulang menontonnya karna ini bukanlah tontonan yang
menyenangkan bagi saya, hanya saja ini menarik dan kompleks. Chara gila ketemu
sama chara tsundere (sama sama cerdas) dan memulai berpetualang yang awalnya
mengubah masa depan dengan mengirim pesan ke masa lalu, lalu mencoba
mengembalikan keadaan seperti semula setelah tau mengubah masa depan hanya
membawa bencana bagi orang terpenting dalam hidupnya. Penuh depresi, intrik dan
drama. Bagaimana bisa memilih diantara orang yang dicintai dan orang yang
paling dilindungi. Tapi akhirnya sang protagonist harus memilih walau berat.
Saya kasih 9/10.
Ini seperti mengembalikan ke keadaan semula, orang orang
selain okabe dan kurisu (di film) tidak begitu merasakan perubahan yang terjadi
akibat time leap yang dilakukan okabe atau pesan yang dikirim ke masa lalu agar
masa sekarang bisa terubah. Yang merasakan hanya okabe dengan kemampuan reading
stainernya. Awalnya okabe tidak mengetahui konsekuensinya mengutak atik masa
sekarang dengan mengirim pesan ke masa lalu, tapi setelah tau itu membuat
mayuri tewas dia jadi mulai membatalkan pesan pesan itu, hal terakhir yang
dilakukannya adalah berpindah dari time line alpha ke time line beta dimana
tempat seharusnya dia berada, dan itu akan menyebabkan kematian kurisu. Di
dunia alpha, mayuri tewas, sedangkan d dunia beta kurisu yang tewas, jadi harus
milih, karna yang ngerti kondisi ini hanya kurisu dan okabe, kurisu rela jika
okabe balek ke time line beta. Ruwet, ah. Kurisu mati di dunia beta,
menyebabkan perubahan masa depan yaitu perang dunia ke 3, untuk mencegahnya,
diutuslah seseorang untuk meminta okabe menyelamatkan kurisu karna itu satu
satunya jalan menghentikan perang dunia ke 3.
Jadi apa yang berubah dari awal? Secara fisik okabe yang
dapat kemampuan reading stainer jadi suka pusing pusing dan terbawa arus ke
time line lain secara acak. Yang sadar dengan kejadian itu Cuma kurisu dan
anaknya daru. Bagi kurisu ingatannya samar samar bak mimpi saat bekerja bareng
okabe saat bikin time leap, karna harusnya kurisu di time line beta ga memilii
ingatan itu. Saat di time line alpha mereka berdua sangat sering berdebat dan
melakuan percobaan bareng sampai akhirnya kurisu menjadi orang yang begitu
dipercaya okabe karna kurisu begitu bisa mengerti keadaan okabe dan paling
mengerti penderitaannya sampai akhirnya perasaan itu tumbuh jadi cinta, hehe. Tapi
di time line beta beda cerita, okabe menyelamatkan kurisu di hari konferensi
bapaknya tentang mesin waktu, lalu mereka ketemu lagi beberapa minggu kemudian
untuk waktu yang singkat karna udah mepet jadwalnya buat balek ke amerika lagi
(disaat ini mungkin kurisu menjalin lagi hubungan baiknya dengan mayuri dan
hubungan ga akurnya dengan okabe). Harusnya Cuma sekilas itu aja ingatan kurisu
terhadap okabe, tapi dia serasa bermimpi dengan kejadian kejadian yang terjadi
di time line alpha. Wah, cerita uda lumer kemana mana nih, hehe. Selain dua
perubahan itu, ga ada yang begitu menonjol lagi perubahannya, mungkin hanya
mayuri memilii perasaan berkhayal pernah melakukan ini itu.
Saya suka time traveller, ntah kenapa saya ditarik secara
tak sengaja ke jenis scine fic semacam ini, atau supranatural/magic semacam
ini. ex : mirai niki, monogatari second season, mahou shoujo madoka magica,
charlotte, boku dake inai machi.
MAHOU
SHOUJO MADOKA MAGICA
Ini lebih bikin depresi dari 2 judul diatas. Walaupun Cuma
sekedar mahou shoujo tapi nuansanya udah beda dari yang kebanyakan. Disini
bertarung bukan buat menolong orang lain (walau mami melakukannya), tapi
betarung agar terus hidup paling bikin depresi itu pas episode 12, ending
episode. Terus lebih galau lagi saat rebellion story sebgai movie ke 3 tayang,
bukannya membereskan kegalauan dengan kegembiraan, malah menambah depresi.
Mungkin ada yang bilang itu happy ending, dilihat sekilas emang iya, tapi hati
ini memungkiri kalau ini adalah happy ending. Gimana bisa bilang happy ending
kalau deauteragonist aka homura bilang “suatu saat akan menjadi musuh mu” ke
protagonist, madoka. Saya ragu kalau movie 4 beneran dikerjakan, akan bikin
ceritanya clear. Atau dibikin clear tapi nyesek lagi, haha.
Kalau lihat ceritanya, dari orang yang lemah. Ditolong
madoka, madoka mati, jadi mahou shoujo, melakukan pengulangan waktu ampe madoka
jadi kamisama, terus menjatuhkan kamisama berubah jadi devil. Apa yang berubah?
Pertama itu chara devolepment nya apalagi homura, memiliki kepribadian yang
sama di tiap time line nya, hanya homura yang berubah psikologinya karna
terlalu banyak bermain dengan waktu (sama kayak okabe di steins gate, hanya
saja efek ke okabe bukan perubahan psikologi tapi suka pusing2 lalu pindah ke
time line lain gara gara reading stainer nya). Mulai dari homura yang lemah
lembut dan kurang bisa ngomong, menjadi homura yang dingin dan keren, terus
terakhir menjadi sosok devil penebar senyum palsu. Saya melihatnya aja udah
miris, ampe kapan dia terus menderita, hiks. Tapi kayaknya gara gara udah
sering tersakiti homura jadi masochist, haha, dia ngaku sendiri, katanya
penderitaan jadi terasa manis sekarang. yang lain kayak madoka, masih tetap
polos dan baik walau sempat jadi kamisama di tengah cerita tapi setelah balek
ke wujud manusia madoka masih sosok yang sama. mami masih tetap menjadi sempai
yang baik walau saat terdesak dia jadi gila. sayaka yang ceria dan bersemangat
tapi ternyata cepat depresi dan labil walau sempat jadi tangan kanan madoka
saat jadi kami tapi setelah balek ke wujud manusia dia masih ceria seperti
biasa dan udah bisa melepas kyousue. kyoko yang kuat ditambah dengan
kejahilannya namun sebenarnya hanya ingin berteman.
Apalagi yang berubah? Dunia nya berubah, yang awalnya biasa
aja, terus dikuasai oleh sang juru selamat, madokami, lalu diambil alih oleh
homu devil.
Apalagi yang berubah? Jika di time line awal hanya homura
yang hidup, tapi setelah dilakukan berbagai upaya saat madokami berkuasa, mami
dan sakura kembali hidup, tapi saat homu devil mengambil alih sayaka dan madoka
kembali bisa menginjakkan kaki di dunia lagi. Dalam hal ini, jalan yang diambil
homura mampu menghidupkan kembali semua mahou shoujo inti dan mencegah
datangnya wallpurgist nach. Bukankah dunia yang dibikin homura terlihat lebih
baik? Tapi kayaknya madoka ga akan membiarkan best friend nya ini terjerumus ke
jalan yang salah terlalu dalam lagi, makanya nanti di movie ke 4 (kalau ada),
madoka kembali akan meluruskan jalan homura, hehe.
Penilaian 8.9/10.
Ke
tiga anime yang saya apresiasi memiliki unsur depresi yang kentara ampe saya
kebawa perasaan saat menontonnya. Tapi steins gate menghasilkan ending yang
happy, madoka magica dengan ending yang ambigu antara happy ending dan sad
ending, sementara shigatsu dengan true sadness bitter sweet ending (apaan
coba,hehe). Untuk shigatsu dan madomagi, sulit buat move on dari ending
ceritanya ampe butuh waktu lama. Kalau steins gate karna udah happy ending jadi
pas nonton episode terakhir semua kegalauan lenyap. Tapi cerita terbarunya dimana
okabe gagal menyelamatkan kurisu benar benar menurunkan semangats aya untuk
menontonnya, saya jadi males nonton steins gate tanpa kurisu, jadi saya g akan
mengikuti cerita terbarunya yang merupakan pengandaian jika aja okabe gagal
menyelamatkan kurisu, apa yang an terjadi?
Okay,
pasti ada judul anime yang paling kamu apresiasi walau kamu ga terlalu suka
untuk mengulang2 episode nya. Kalau versi saya adalah 3 anime diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
saya akan lebih senang jika kamu menyematkan nama kamu di kolom komentar, menurut saya "anonim" bukanlah sebuah nama.