Karna udah nonton strobe edge live acton dan ao haru ride
live action jadinya pengen cuap cuap review nih film. Strobe edge dan ao haru
ride sama sama manga yang dikarang oleh sakisaka io dan dibikinin ive action
diwaktu yang hampir bersamaan (berdekatan gitu jadwal rilisnya). Jika SE ada
30an chapter dalam 10 tankobon manga, maka AHR ada sekitar 40an chapter (agak
panjangan dikit). Mana yang lebih bagus ceritanya itu kembali lagi ke pembaca,
yang jelas tiap ceritanya pasti ada kelebihan dan kekurangannya masing masing.
Kalau dari segi cerita mana yang duluan di bikin sakisaka
sensei maka adalah Strobe edge yang dimulai 2007 silam dan 2011 chapter awal Ao
haru ride dirilis. Tapi movie mana yang duluan dibikin itu adalah Ao haru ride.
Baiklah kita mulai dengan AHR aja karna saya udah baca manga, nonton anime dan
nonton movie nya lebih dulu sebelum strobe edge.
Saat saya lihat cast buat ao haru ride memang saya ga
familiar secara saya penonton anime, bukan drama atau film jepang. Tapi tentunya
ada kesan pertama : pemainnya kok tuaan gini terkhusus yang meranin Mabuchi
Kou. Berikut cast live action dan juga seiyuu dari anime AHR
 |
dari atas ke bawah futaba, kou, touma |
-
Yoshioka Futaba :
Honda Tsubasa : Uchida Maaya
(takanashi rikka : chuunibyou)
-
Mabuchi Kou :
Higashide Masahiro : Kaji Yuki (eren
: shingeki no kyoujin)
-
Kikuchi Touma :
Chiba Yudai : Matsuoka
Yoshitsugu (kirito : SAO)
-
Murao Shuko :
Yua Shinkawa : Komatsu Mikako (Tsugumi seisiro : nisekoi)
-
Kominato Aya :
Ryo Yoshizawa : KEEN (kanbara Akihito :
kyoukai no Kanata)
-
Makita Yuri :
Izumi Fujimoto : Kayano Ai
(honma meiko : anohana)
-
Narumi Yui :
Takahara Mitsuki : -
-
Tanaka Yoichi :
Koyanagi Yu : Hirakawa
Daisuke
Kecuali hirakawa-san seiyuu yang lain udah kepalang tenar
dan familiar, untuk anime romance yang ceritanya Cuma 25% ini seiyuu nya udah
megah begini.
Futaba lebih tepat digambaran sebagai cewek SMA yang ga
memperhatikan penampilan daripada dibilang tomboy, dia juga ceria. Sikap berantakannya
sengaja dibuatnya agar dia bisa memiiki teman di masa SMA nya. Karna waktu SMP
parasnya yang cantik dan sikapnya yang feminism membuatnya dijauhin cewek cewek
disekolahnya, maka dia memutuskan untuk merubah imange feminimnya, terbukti dia
berhasil berteman tapi itu membuatnya menjadi bukan dirinya sendiri.
Kou digambarkan sebagai cowok melankolis yang lumayan keren
dan cerdas (ga ada scene yang menampakkan kalau kou adalah cowok yang dielu
elukan cewek2 di sekolahnya), perawakan teduh, sepertinya bersikap tenang
tetapi saya tertipu karna kou juga tipe ceria (baca manganya dibagian akhir
cerita). Apa yang saya tangkap dari kou bahwa dia cowo yang cengeng (kayak
arima kousei).
Touma adalah anak band, megang bass dan back vocal. Touma adalah
cowok yang ceria juga, daripada dibilang keren, touma lebih ke arah cowok yang
manis, bukan parasnya tapi gimana dia memperlakukan futaba.
Narumi cewek yang cengeng, mirip kou, tapi lebih parah lagi.
Dia malah melibatkan kou dalam suasana suramnya dan seakan ga mau melepaskan
kou dari penderitaan yang dirasakannya. Dia orangnya lumayan licik,
memanfaatkan suasana hatinya untuk membuat kou memperhatikannya.
Yah, 4 karakter itu aja yang saya jelaskan dan saya akan
masuk synopsis. Futaba waktu SMP memiliki perasaan kepada seorang cowok bernama
kou, mereka sring berinterasi walau beda kelas. Suatu saat di awal liburan
musim panas kou memberanikan diri untuk mengajak futaba ke festival kembang
api. Tapi kou malah ga datang dan ingkar janji, futaba berpikir kalau dia yang
salah karna secara ga sengaja kou mendengar futaba bilang kalau dia ga suka
sama cowok (kou kan cowok). Futaba berniat menjelaskan ke kou soal itu tapi kou
ga pernah masuk lagi ke sekolah. 3 tahun berlalu dan Futaba menjadi gadis SMA,
disaat itu dia bertemu kembali dengan kou. Tapi kou yang dulu sudah berbeda dengan
yang sekarang. Walau awalnya futaba bilang udah ga ada rasa lagi sama kou tapi
hubungan mereka bersemi lagi seiring berjalan waktu, apalagi setelah naik kelas
2, kou sekelas dengan futaba. Saat kou sibuk bermuram durja mengingat kematian
ibunya dan berempati kepada narumi soal keretakan keluarga si narumi, cowok
lain hadir dalam kehidupan futaba, dia touma.
Begitulah sinopsisnya. Secara garis besar ini ga klise mulu’
soal cewek biasa jatuh cinta sama pangeran ganteng, tapi sepasang anak muda
yang CLBK. Mari lihat pengkarakteran mereka dia anime dan movie.
Futaba digambarkan dengan baik dalam animenya pun dalam movienya.
Karakternya terkeluarkan dan terekspos secara pas. Karakter Kou juga bisa diperankan
dengan pas sebagai cowok berperawakan tenang yang cengeng (cengeng bukan
berarti penangis ya, lebih ke “larut dalam kesedihan”). Hanya saja kedua
karakter ini tampak tua di movie nya, secara acting udah mantap. Touma kalau
dianime tampilnya dikit banget, padahal seiyuunya udah papan atas gitu, kalau
di movie juga minim. Acting touma dan yang memerankan touma udah pas, yang
kurang hanya jatah tampilnya aja,hehe. Soal narumi dan sisa pemain lainnya no
comment.
Memang bukan pekerjaan yang ringan untuk mempress 40an
chapter kedalam movie durasi 2 jam. Cerita di movie nya jadi padat dan moment
moment indah banyak kepotong dan tentunya supporting character jadi
terkesampingkan. Terutama moment touma dan futaba. Touma serius cowok yang
sweet banget. Gimana dia kokuhaku ke futaba dan moment kebersamaan mereka saat
mulai pacaran sukses dipangkas oleh pihak produksi. Saya masih merasa futaba
dan touma itu cocok banget secara mereka sama sama periang (periang disini
bukan gokil,ya). Adegan dimana kou ingin merebut futaba dari touma juga ga
kalah bagusnya. Kou ga mau menyerah walau futaba berulang kali mempertegas
hubungannya dengan touma ke kou. Jadinya dimovie kou sukses jadi karakter
cengeng aja, ga dilihatin bagaimana dia cukup jantan untuk menyerang futaba
agar kembali padanya. Daripada konflik cengeng nya kou saya lebih menikmati
konflik batin nya futaba yang mulai goyah kesetiannya terhadap touma karna ulah
kou. Sayangnya konflik macam itu ga ada di movie nya. Satu lagi yang ga
ditampilkan di movie tapi merupakan adegan yang bagus. Ternyata kou adalah
karakter yang romantic dan ceria. Setelah melihat kou yang kayak gitu saya jadi
bisa merelakan futaba dengan kou.
Gimana kalau anime? Ga bisa bicara banyak karna adegan yang
di press juga ga banyak. Ada 12 episode + 1 ova, hubungan semua character masih
ga jelas, bahkan belum setengah dari cerita manga yang diekspos. Tapi setidaknya
anime ini udah dapat memperdalam pengkarakteran tokohnya. Ga kayak movie
supporting chara nya ga terlalu di ekspos. Pembuatan anime kayaknya Cuma buat
menaikkan penjualan tankobon manga nya aja, karna udah jelas ga akan ada season
2.
Menurut saya pribadi, butuh baca manga buat masuk kedalam
cerita movie nya biar cerita ini lebih terasa menariknya. Saya merasa hambar
menonton ini kalau saja saya ga baca manga. Tapi apresiasi dari saya pada pihak
produksi karna :
-
Penggambaran character utama nya bagus walau ada
yang tertinggal
-
Acting cast utama nya ga kaku, lebih natural
-
Walau ceritanya dipress besar besaran tetap aja
setengah dari movie ini membuat saya berdecak kagum (setengah aja, saat kou
masuk ke mode cengengnya, saya mulai boring).
-
Adegan masa lalu masa masa SMP yang so sweet
juga ditampilin menarik
-
Nuansa movie nya bagus
 |
futaba dan touma |
 |
ada yang cemburu |
 |
pernyataan siap untuk merebut pacar orang lain, berani nya kou |
 |
ini yang saya maksud dengan kou yang menjadi ceria dan romantis |
Masuk ke Strobe Edge, dengan rumah produksi yang sama dengan
AHR. Kesan pertama lihat trailernya “lebih bagus dari AHR nih”. Ga ada anime,
dari manga langsung ke live action. Tayangnya beberapa bulan setelah AHR tayang
di bioskop.
-
Kinoshita Ninako : Arimura Kasumi
-
Ichinose Ren :
Fukushi Sota
-
Andou Takumi :
Yamada Yuki
-
Korenaga Mayuka :
Sato Arisa
-
Korenaga Daichi :
Irie Jingi
-
Sugimoto Mao :
Kuroshima Yuina
Cast nya lebih dikit dari AHR tapi ….. ada nilai lebih dalam
movie ST ini dibanding AHR. Sebelum itu simak dulu gimana karakter mereka di
manga.
Ninako adalah cewek riang yang ceria, tipe cewek biasa
kebanyakan. Yang ga biasa dari ninako ketika udah di tolak cowok, dia masih
mencari cari kesempatan buat dekat sama cowok itu walaupun hanya jadi teman,
itu hanya kepuasan diri sendiri, sedikitpun ga ada niat buat merebut cowok
orang lain.
Ren, cowok kalem dan keren dambaan cewek cewek di
sekolahnya. Karna udah punya cewek (model pula) ren selalu menolak cewek yang
nembak dia. Ren adalah lambang kesetiaan,hehe.
Dia ga banyak omong, perhatian dan baik. Karakter kayak gini sangat
banyak di manga shoujo dan ga jarang karakter macam ini berakhir sedih karna
heroine memilih karakter yang sifatnya berkebalikan dengannya. Tapi disini udah
harga mati kalau ren mendapatkan happy ending.
Andou, awalnya andou adalah playboy, suka godain cewek. Tapi
dia memperlihatkan keseriusannya saat menyukai ninako dengan berhenti menjadi
playboy. Andou tipe yang riang dan baik.mungkin pantang menyerah juga.
Ninako mencintai ren, tapi ditolak ren karna suddah punya
pacar. Walau ditolak, ninako berharap ren mau jadi temannya. Setelah itu
datanglah andou yang lambat laun juga menyukai ninako. Tapi selalu ditolak
ninako saat andou memintanya untuk pacaran. Cerita lanjutnya yang banyak
spoiler lihat postingan saya terdahulu aja tentang manga ini.
Masuk ke movie. Jujur saya lebih menikmati movienya
dibanding dengan manganya. Yang kurang dari movie ini adalah karakter ninako ga
kelihatan sama dengan di manga. Ninako dimanga adalah gadis ceria, tapi itu ga Nampak
di movie, ninako lebih sering kelihatan kalem dan dewasa, mirip ren. Ga masalah
sih. Terus lagi lagi supporting chara ga begitu terekspos, udah biasa dalam
adaptasi.
Dipost sebelumnya saya udah bilang suka manga ini karna
kisah supporting chara nya. Sayangnya kisah itu ga terlalu dilihatin di movie,
kayak awal mula pertemuan ren dan mayuka terus bagaimana hubungan mereka
berkembang. Atau kisah sahabatnya si ninako, daichi yang akhirnya bahagia
dengan sayuri.
Yang bikin kagum itu lebih banyak dari kurangnya :
-
Acting pemeran utama nya udah bagus
-
Pengkameraannya wow, terasa kali bedanya dari
movie romance lain, menambah daya tarik menontonnya. Sayangnya saat pencahayaan
kurang, muka si tokoh jadi gelap gitu, rada ga nyaman.
-
Sekolahnya bagus,hehe
-
Perubahan image ninako yang terkesan bitch di
manga menjadi cewek kalem yang innocence. Jujur saya suka ninako yang di movie,
kesannya lebih natural dari ninako di manga. Gimana ya, di movie ga ada adegan
dimana ninako ingin selalu dekat dengan ren.
-
Ost nya saya suka
 |
ninako di movie ga sekonyol di manga |
 |
tarian gaje ninako bareng daiki |
 |
ntah apa yang bikin dia senang di jam olahraga ampe jatuh dari tangga, ninako manga jauh lebih ceroboh,haha |
Kesimpulan :
Kalau di manga saya lebih suka renxmayuka. Kalau di movie
saya mendukung ninakoxren. Jika di Ao haru ride saya lebih menyukai manga nya,
maka di Strobe edge saya lebih suka movie nya, semua itu berkat ninako yang
menjadi alim di movie,hehe. Ao haru ride unggul di cerita manganya sedangkan
strobe edge menang di scenario movie nya.
bonus :
 |
saat w series ini dipertemukan |
 |
heroine nya sama sama doyan makan, tapi saat kencan rakusnya ninako lebih romantis dari futaba. |
mungkin juga pengen baca soal
film-ao-haru-ride-strobe-edge-dan-heroine-shikkaku. silakan di check.