Review love live sunshine nih gan...
Fandom anime yg satu ini kayaknya emang g ada matinya, out satu, muncul lagi yg lainnya. Dengan konsep yg bisa dikatan mirip mirip sama pendahulunya, inilah dia school idol yg ngambil latar wilayah pantai dimana leadernya begitu menyukai mius yg merupakan legend nya school idol dimasa mereka.
Plot nya tentang chika yg mengagumi honoka dari mius dan ingin berkilauan seperti mius, karna obsesinya ini dia jadi begitu gigih dalam mencari anggota. Tujuannya emang Beda dengan honoka yg bikin school idol buat nyelamatin sekolahnya, tapi cara anggota mius dan aqours terbentuk kurang lebih sama lah.
Sepanjang cerita kamu akan disuguhi dengan art art moe dan nyanyian serta koreograpy yang epic. Saya sendiri menyukai lagu endingnya, enak aja untuk didengar.
Mungkin yg agak bermasalah bagi penonton yg bukan fandom dari love live adalah jalan ceritanya yg mengikuti pendahulunya banget, bagi penonton yg suka anime dari story nya tentu aja sunshine menjadi barang basi karna terlihat seperti mengulang yg lama saja, hanya karakter dan latar tempat saja yg berubah. Tapi perlu diingat bahwa yg bikin anime sendiri bukannya g tau tentang apa yg mereka bikin, ingat saja kalau sunshine adalah anime yg temanya sendiri ternyata adalah fans yang menentukannya dari hasil polling. Saat itu polling yg menang adalah tema pantai dan anggota nya mendapat pengaruh dari mius. Makanya nih anime jadi mirip mirip gitu sama generasi awal karna pihak produksi mengabulkan apa yg diminta oleh fans love live, mereka bikin anime khususnya buat loveliver bukan buat ente ente yg bukan fandom love live, kalau ente suka ya tonton aja kalau g ya tinggalin aja toh sasaran utamanya bukan ente, hehe.
Hal lain nya, nih anime terang terangan banget buat cerita yuri, lebih berani dalam mengekpos adegannya, para yuri lover pasti menjadikan series ini buat tontonan wajib mereka, haha.
Dari segi seiyuu, saya taunya seiyuu nya chika dan riko itu loveliver, an-chan itu fansnys hanayo dan rikyako itu penikmat musik mius + game LLSIF. yang lainnya saya belum tau karna belum dapat translasi dari wawancara mereka.
Seiyuu san nya rasanya udah cocok dg karakter masing masing, hanya saja untuk mari dan ruby kenapa saya merasa g enak dan janggal saat dengar mereka ngomong? Haha, ntahlah, mungkin karna saya kurang suka suara terlalu imut.
Saya sendiri menyukai love live generasi satu ataupun dua bukanlah dari anime, tapi dari musik dan koreo nya, dulu saya emang sempat mencak mencak kenapa love live ini ceritanya mirip mirip k-on, tapi saya mulai sadar love live sendiri adalah proyek dari fans untuk fans, apa yg fans mau pihak produksi berusaha wujudkan, kalau fansnya ingin ceritanya begitu ya pihak produksi coba wujudkan, kalau ente ente yg suka love live baca manga mereka maka ente akan sadar kalau love live itu ceritanya lebih variatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
saya akan lebih senang jika kamu menyematkan nama kamu di kolom komentar, menurut saya "anonim" bukanlah sebuah nama.