Ternyata emang
shigatsu yang taun ini menjadi anime paling berkesan bagi saya. Walau ada juga
teman yang bilang kalau dia ga bisa sepakat dengan saya. Gimana ga, tiap
selesai namatin sebuah anime series atau namatin tankobon manga habis tu
keingat lagi shigatsu. Padahal kalau dipikir pikir anime nya biasa aja sih.
Yaps, ada
beberapa moment yang bikin saya keingat terus sama nih anime dan momen momen
itu ada yang manis asam asin rame rasanya, ops, maksudnya ada yang manis dan
ada juga yang sedih. Tentunya moment paling tak terlupakan adalah moment
suratnya si kaori itu. Jangan salah, walau sebuah surat yang dibacakan dengan
riang gembira oleh sang seiyuu (taneda risa as miyazono kaori) tapi suratnya
banyak menghabiskan air mata. Ga bisa dipungkuri juga kalau banyak juga yang ga
nangis pas scene itu, sebenarnya saya salah satunya. Kala waktu pertama kali
nontonnya masih suka meng skip skip adegan dan kehilangan feel menontonnya,
belum lagi gap antara nonton episode 21 ke 22 itu makan beberapa hari, jadi sedihnya
itu udah hilang duluan sebelum episode final datang. Tapi, saat saya mulai
serius memperhatikan dan menontonnya dengan seksama, hal itu terjadi. Saya
benar benar dapat feelnya dan ketika nonton episode 22 lagi, saya akui saya ga
bisa ga nangis. Apalagi dibagian terimakasih dan maaf.
Adegan surat
itu salah satu dari moment yang tak terlupakan di shigatsu, ada beberapa lagi
kayak ini.
So sweet walau
awalnya menyakitkan soalnya kepala ketemu kepala, dan itu keras pula kebentur.
Yah, itu cukuplah membuat kousei tenang, mungkin benturan itu semacam morfin
bagi kousei. Pola pikir kaori emang beda kayaknya, saya sendiri ga bakal pake
cara menyakitkan kayak giu untuk membuat orang tenang atau mengalihkan
perhatian ke saya.
Scene di taman, saat kousei curhat soal kucingnya dan ke over protective an ibunya. Jadi kaori memberikan advice nya, selain advice ada lagi tindakannya yang bikin moment ini manis.
scene saat kaori pura pura nungguin watari pas jam pulang tapi sebenarnya nungguin kousei. Termasuk kedalamnya scene kabur dari rumah sakit buat ditemenin belanja sama si kousei. Sedikit menyesal saya membaca spoiler karna saya udah tau selama ini dia nungguin kousei tapi berasalasan pengen ketemu watari, kalau saya ga dapat spoiler pasti saya udah kaget pas tau kalau pengakuannya menyukai watari itu sebenarnya boong.
Scene kompetisi
piano kousei yang pertama setelah lama vakum. Setelah berusaha keras pasti kita
mikir setidaknya akan berjalan lancar. Ini ga, jangan kan berjalan lancar,
kousei ini bisa dikatakan hancur walau terakhirnya penampilannya menghasilkan
nada yang bagus dari chopin etude 25 no 5 yang dibawainnya. Tapi di kompetisi
itu nampak kali peran kaori dalam penyembuhan lukanya, apalagi pas dibagian
“again”.
Tentunya saat dimana kousei bertemu pertama kali dengan kaori di taman. Indah dihiasi bunagn sakura yang mekar dan berhamburan di udara, apalagi musik yang dibawain kaori dan teman kecilnya bagus pula. Sayangnya moemnt itu berakhir dengan ketidaksengajaan kousei memotret sesuatu yang seharusnya tidak difoto, timing mencet capture nya kurang tepat.
Lagi, siapa yang akan lupa saat kousei mengirinya kaori di kompetisi biola putaran dua. Kacau, penampilan mereka kacau, tapi mereka bermain dengan perasaan yang sangat bahagia pada akhirnya, belum lagi tepuk tangan buat mereka lebih rame. Dan scene ini diakhiri dengan pingsannya kaori yang mengindikasikan sesuatu bagi penonton kala itu.
Kalau benar
benar memperhatikan akan tau kalau kaori nyebut nama kosei itu 3 kali dalam
anime ini, atau bahkan baru sadar kalau ternyata antara kousei dan kaori tidak
menyapa dengan nama. Hanya “kimi” atau
kamu. Pada episode 4 habis tampil kaori dilihatin ambruk. Ternyata sebelum
ambruk dia sempat melakukan hal lain dulu dan itu dijelaskan di episode 5.
Salah satu hal lain itu dia mengatakan terimakasih nya kepada kousei karna
bersedia mengirinya di kompetisi walau hasilnya bisa ditebak mereka dapat nilai
paling jelek. Dia bilang “arigatou, arima kousei – kun” sambil nahan tangis
atau bahkan udah nangis. Yang kedua itu dirumah sakit waktu kousei jenguk kaori
malam malam, lagi dia manggil kousei dengan nama lengkap “arima kousei-kun”. lagi, di episode 21, saat kaori dan kosei ke atap, kaori menyemangati kosei lagi disana dan kembali memanggilnya dengan nama lengkap. sedangkan kaori untuk memanggil kosei sebagai orang ketiga dengan "arima kun", kalau kosei menyebut nama "miyazono san" sebagai orang ketiga. Ntah lah kalau versi manga nya ada lagi, tapi kalaui versi animenya emang Cuma
dua itu.
Apalagi?
Kayaknya scene lompat sungai bagus juga tuh. Waktu kecil kousei diajak main
sama tsubaki terus dipaksa lompai ke sungai, kouseinya senang. Waktu tsubaki memflashback kenangannya itu ke
temannya si teman malah nanya? Apa si kousei benar benar senang? Saya pun
bingung apa maksud dari scene ini. Tapi scene terjun ke sungai part dua with
kaori lebih seru. Karna kousei loncat dengan suka rela tanpa paksaan, hanya
dipanccing sama kata katanya si kaori yang udah duluan terjun ke sungai.
Apa scene yang paling romantis di shigatsu? Apa pas kousei akhirnya mengakui perasaannya ke tsubaki dan watari dan siap untuk bersaing dengan watari atau scene di ladang penuh kunang kunang saat kaori nanyain “saat kamu tampil apa yang ada dihatimu?” Lalu di jawab “ada kamu”. Kayaknya scene kunang kunang lebih besar impacnya. Okay, kalau di anime shoujo pasti si cewek udah blushing dan mulai gagap. Tapi apa yang dilakukan kaori? Dia hanya berdiri berpura pura tegar dan tampak tak banyak harapan. Kalau dipikir pikir scene itu bisa dikategorikan “kokuhaku”, tapi bisa juga tidak. Dan dari episode ini juga udah nampak death flag nya si kaori.
Scene yang suka
saya ulang ulang itu adalah scene pas episode 2 kaori ikut kompetisi. Ntah
kenapa suka dan jadi punya lagunya, aslinya lagu yang dimainkan kaori itu
durasinya 12 menit, jadi emang panjang banget.
Scene di atap
rumah sakit yang waktu kousei gendong kaori buat sampai ke atas atap itu juga
bagus. Karna kaori kembali menyemangati kousei untuk bermain lagi setelah dia
drop saat mengetahui kaori umurnya emang udah ga lama lagi, bahkan bisa
dikatakan dia udah mencapai batasnya. Buat acara kelulusannya smp aja udah ga
ada waktu lagi si kaori.
Sebenarnya
siapa yang buat penonton sedih disini? Kousei kah? Kaori kah? Atau tsubaki kah?
Kousei karna dia harus menghadapi kehilangan orang yang dicintai nya lagi. Atau
kaori yang harus mati muda sebagai takdir yang diterimanya sejak dia lahir.
Atau malah tsubaki yang kena cinta tak berbalas, atau kena kutukan osananajimi
yang persentase kegagalan mendapatkan hero utama itu besar. Pilihan saya adalah
kousei. Saya kasian lihat hidup nya si kousei yang sangat lebay. saya simpati
sampai saya menangis untuknya di akhir episode,hiks. Sebenarnya episode sebelum
episode 22 itu udah paintfull banget. gimana kousei selalu bertanya dalam hatinya dan mencoba meyakinkan dirinya bahwa kaori ga akan kenapa kenapa dan akan kembali sembuh seperti sedia kala. atau saat kousei bilang "jangan pergi" beberapa kali, mengiris hati banget. belum lagi pas si kousei ngurung diri lagi
dirumahnya saat lihat si kaori sekarat di RS. Gimana ya menggambarkan, mungkin
bisa dibilang nasibnya si kousei itu ngenes. Tapi, akibat pertemuannya dengan
kaori dia jadi bisa mencintai piano dan terus maju kedepan. Ceritanya dia udah
ga depresi lagi sama piano.
Sebenarnya,
kalau membahas shigatsu bukan hanya tentang kousei dan kaori aja. Ada beberapa
pemain lagi yang jadi spot. Tapi kalau menurut saya, Shigatsu wa kimi no uso
adalah ceritanya kousei dan kaori, selebihnya itu hanya tambahan agar serialnya
jadi panjang,hehe.
kalau mau baca fanfic kimiuso silahkan ke fanfic kimiuso