Kamis, 07 April 2016

[ANIME] AJIN, Makhluk Abadi

mungkin semakin bertambahnya umur, genre anime yang saya tonton jadi mulai bergeser, dari slice of life menjadi mystery dan survival, hehe. setelah shin sekai yori dan durarara, saya kembali mendapati diri saya begitu tertarik dengan sebuah anime yang tayang winter ini, judulnya AJIN. pertama lihat judulnya emang g meyakinkan kalau ini bakal jadi anime yang saya suka jalan ceritanya, apalagi gambarnya, kayak bukan gambar tangan, tapi CGI. jadi berasa nonton kartun rasa jepang, hehe.

ceritanya, didunia ini hidup spesies makhluk abadi yang bernama ajin, mereka tidak akan pernah mati, dan jika mati, beberapa saat kemudian mereka akan hidup lagi. mereka jenis langka ini diincar oleh dunia untuk dijadikan bahan eksperimen. perlu diingat, jikapun mereka tidak akan mati tetap aja mereka merasakan sakit seperti yang dirasakan manusia. bentuk fisiknya yang seperti manusia membuat mereka susah untuk diidentifikasi, makanya perlu mati didepan umum dulu dan bisa bangkit setelah mati (didepan umum juga), baru bisa masyarakat tau kalau itu adalah ajin.

tokoh utama disini adalah nagai kei, dia sadar kalau dia ajin saat suatu sore ia tertarbak truk dan kembali dapat berdiri (banyak orang yang lihat dia bangkit setelah mati). setelahnya dia dikejar kejar pemerintah untuk dijadikan bahan eksperimen selanjutnya. karena rumor eksperimen yang melibatkan ajin itu sangatlah tidak manusiawi, kei yang sadar itu mencoba melarikan diri dari manusia, dalam pengejarannya di  dibantu teman masa kecilnya bernama kai.

karna saya sudah nonton 13 episode awalnya (akan ada sambungannya yang saya g tau kapan tayang) jadi saya udah bisa leluasa buat ngasih pendapat. anime ini sangat menyita perhatian saya dan saya selalu dibuat penasaran tiap episodenya. padahal kalau masalah nilai masih kalah dari boku dake ga inai machi, tapi ntah kenapa saya lebih menikmati menonton ajin ini. kalau boleh membandingkan, nilai plus ajin itu terletak di antagonistnya, yaitu Satou. saya bener bener tidak terpuaskan dengan antagonist di anime "kota tanpa diriku", tapi di ajin, antagonist nya benar benar bisa menaik turunkan emosi. sebenarnya antagonisnya g satu sih, ada juga cowok berkacamata yang bekerja pada pemerintah (saya lupa namanya), kalau hanya dia antagonisnya pasti membosankan. untung ada satou yang benar benar bisa jadi antagonist yang bikin gemes. satou, walaupun secara penampilan tampak tua begitu, tapi otaknya encer banget, rencana rencananya, wuih, bikin berdecak kagum.

gimana dengan protagonistnya, kei. saya juga suka dia. terkesan mungkin pengecut karna menolak bekerjasama dengan ajin lain untuk melawan satou, tapi saya benar benar bisa merasakan jikalau saya berada di posisi dia.  yang dia inginkan hanya hidup seperti layaknya manusia biasa, dia buronan pula, jadi ada dua musuh yang harus dilawannya jika dia keluar dari persembunyiannya, yaitu sato dan kepolisian (termasuk pemerintahan). kei sungguh bukanlah orang yang naif. tapi jikalau dia bertemu dengan orang yang butuh bantuan ntah kenapa hatinya tergerak untuk menolong, padahal sebenarnya g niat nolong. konsepnya, dia hanya nolong orang yang dilihatnya saja, dia lebih milih hidup aman di desa ketimbang mempertaruhkan kebebasannya untuk khalayak banyak. manusiawi sih. saya juga akan memilih hidup aman ketimbang memilih jalan penuh kesakitan untuk berperang melawan satou selagi pemerintah dan polisi juga ngejar ngejar.

setelah kedamaiannya diusik lagi, dia akhirnya memutuskan suatu hal yang besar dan mulai belagak jadi hero. apa yang akan dilakukan kei bersama teman ajinnya? tunggu lanjutannya yang ntah kapan akan tayang, hehe

kalau nonton anime ini saya ingat sama shinsekai yori, dimana spesies baru dari kalangan manusia muncul dan memiliki kemampuan yang sangat luar biasa dibanding manusia biasa. nonton ini juga mengingatkan saya pada anime shingeki no kyojin dimana beberapa orang memiliki kemampuan diluar orang biasa.

selain ceritanya yang bagus dan menegangkan, lagu opening dan endingnya juga keren.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

saya akan lebih senang jika kamu menyematkan nama kamu di kolom komentar, menurut saya "anonim" bukanlah sebuah nama.