Kemaren saya nonton film yang katanya dibikin oleh sipembuat anohana. Posternya juga udah meyakinkan banget kalau akan menjadi film yang sedih. Tapi lagi lagi saya berekspektasi terlalu tinggi karena yang saya harapkan tak sesuai dengan yang saya dapatkan.
Judulnya “Kokoro ga Sakebitagatterunda”. Naruse jun, akibat
kecerewetannya saat masih kecil membuat orang tuanya bercerai. Setelah itu dia
berimajinasi bahwa ada sebuah telur yang menyuruhnya untuk tidak bersuara lagi.
Dia pikir itu sebuah kutukan, makanya setelah itu saat dia mencoba berbicara
perutnya jadi sakit. Suatu kali dia beserta 3 murid lainnya dkasih tugas buat
bikin pertunjukan drama musical. Awalnya dia g mau dan teman yang lain pada
ngejekin dia kalau dia aja g mau ngomong, gimana mau lakuin pementasan musical.
Tapi akhirnya rencana drama musical itu tetap jalan dan kelas mereka mau
membantu. Dalam proses persiapan itulah dia jadi suka sama sakagami yang slalu
bantuin dia dan menjadi teman curhatnya. Sayangnya sakagami g memiliki perasaan
yang sama kepadanya sehingga di hari pertunjukan dia kabur, padahal dia pemeran
utama pementasan. Karna ulahnya ini sakagami harus mencarinya dan mencoba
berbicara.
Begitulah kira kira sinopsisnya, nih film lebih lebay dari
anohana. Anak SMA emang ada ada aja kerjaannya, masak cinta tak berbalas atau Cuma
gara gara cemburu doang harus mengorbankan kepentingan orang banyak. Kalau dipikir
pikir naruse emang egois, hanya pada bagian dia kabur dari pertunjukan aja sih.
Kalau dilihat dari sedihnya kisah hidupnya, sebenarnya bukan salahnya juga
ortunya cerai, kan salah bapaknya kenapa selingkuh, dan salah mama nya juga
yang turut mempermasalahkan kepolosan naruse. Saat saya melihat besarnya
pengaruh kepercayaan orang tua terhadap pertumbuhan psikologi anak, nah di film
ini malah ortunya membenci anaknya gara gara berkata jujur dan menyalahkan
anaknya tanpa sebab. Jujur saya ga suka
sosok orang tua naruse disini, bukan tipikal ortu cinta anak, tapi ortu yang
melampiaskan emosi ke anak.
Seiyuu nya naruse ternyata minase inori, dulu waktu dia
menang seiyuu award 2016 saya ga tau darimana bagusnya sih inosuke ini,
ternyata di film ini dia menunjukkan kepada saya kalau dia pantas menyabet
gelar seiyuu perempuan terbaik 2016. Suaranya bagus banget disini. Dan saya
tambah benci uchiyama kouki, haha, dia yang meranin sakagami takumi. Ntah kenapa
saya eneg dengar suaranya, mungkin efek karena dia banyak mainin karakter anime
harem macam ichika di infinite stratos dan raku di nisekoi. Tambah lagi dia
menolak naruse jun, makin jengkel aja saya sama suaranya dia, hahaha.
Awalnya saya berpikir selalu aja karakter utama cewek akan
berakhir dengan karakter utama cowok, tapi disini dibuktikan kalau g selalu
seperti itu, dan ternyata jika polanya bukan hero 1 dengan heroine 1, kesannya
rada ganjil gimana gitu, habisnya nato, cewek yang dipilih sakagami tidak
memiliki character devolepment yang bagus (data raja), g kayak anime anime
romance lainnya dimana heroine kedua itu memiliki point yang sangat bagus yang
g kalah dari heroine 1. Lihat aja kasiwazaki senna di haganai, kuroneko di
oreimo, kosaki onodera di nisekoi, nanami di sakurasou, yuigahama yui di
oregaru (kok jadi anime harem gini).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
saya akan lebih senang jika kamu menyematkan nama kamu di kolom komentar, menurut saya "anonim" bukanlah sebuah nama.